(Vibiznews – Market Mover) Wabah virus corona masih menjadi sentimen utama penggerak pasar global pada pekan ini. Epidemi yang terus berlangsung semakin menekan ekonomi China.
Negara-negara maupun perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan Chinapun ikut tertekan akibat pelemahan permintaan China akibat wabah virus corona seperti Apple, Volkswagen, Singapore Airlines dan lainnya.
Akankah wabah virus corona terus menekan ekonomi China dan mempengaruhi pasar global?
Moody’s Investors Service pada hari Selasa menyatakan wabah virus corona yang masih berlangsung menekan ekonomi China. Moody’s menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China dari 5,8% menjadi 5,2% untuk 2020, yang mencerminkan dampak ekonomi yang parah dengan pengaruh menekan ekonomi di seluruh wilayah China.
Merosotnya ekonomi China mengakibatkan lemahnya permintaan seperti dalam perdagangan. Seperti perusahaan Apple memperkirakan tidak akan mencapai target revenuenya pada kuartal ini akibat lemahnya permintaan China karena wabah virus corona. Applepun sementara akan menghentikan produksi dan menutup toko-toko di China.
Bagaimana dampaknya bagi pasar global?
Bursa saham global baik di Asia, Eropa dan AS ikut tertekan akibat pesimisme pendapatan Apple.
Pasar forex juga terus memonitor perkembangan wabah virus corona dan pelemahan ekonomi China. Ketidakpastian jumlah kasus dan puncak epidemi ikut memicu perlambatan ekonomi sehingga menekan mata uang euro, poundsterling dan dolar australia.
Sedangkan emas justru menguat seiring terus meningkatnya kekhawatiran wabah virus corona dan perlambatan ekonomi.