(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Mei 2020 di bursa ICE New York bergerak naik pada perdagangan Jumat (21/02) terpicu prospek penurunan produksi gula.
Harga gula kontrak berjangka Mei 2020 di bursa ICE New York bergerak naik 1,00% pada 15,09.
Kondisi cuaca yang tidak menguntungkan di Thailand dan Uni Eropa diperkirakan menurunkan produksi gula sehingga berdampak pada produksi gula global.
Harga gula internasional telah meningkat secara berurutan di setiap bulan selama Oktober 2019 hingga Januari 2020 dan terus naik tipis pada Februari 2020 (data hingga 15 Februari 2020). Selama 1 Februari hingga 15 Februari 2020, harga internasional rata-rata naik 16% -22% dibandingkan dengan harga pada Oktober 2019, kata studi Care Ratings.
Pertumbuhan harga gula internasional disebabkan oleh produksi pemanis yang lebih rendah di India. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menguntungkan di Thailand dan Uni Eropa diperkirakan akan mempengaruhi produksi gula di wilayah ini sehingga berdampak pada produksi gula global.
Namun, pergerakan harga internasional akan dipengaruhi oleh pengalihan tebu Brazil ke arah produksi pemanis daripada etanol, mengingat skenario kenaikan harga gula internasional, studi tersebut menambahkan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik dengan sentimen prospek penurunan produksi gula global. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.19-15.29. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 14.97-14.88.