(Vibiznews – Market Mover) Perkembangan wabah virus corona masih menjadi perhatian utama pasar perdagangan global pada minggu ini.
Data ekonomi minggu ini diprediksi menurun akibat pekembangan wabah virus corona.
Data GDP Growth Rate QoQ Q4 Australia diperkirakan menurun.
Data Caixin PMI Februari China juga diprediksi merosot.
Data GDP Growth Rate QoQ Q4 Italia juga diperkirakan melemah.
Data ISM Non Manufacturing PMI Februari AS juga diprediksi turun.
Demikian juga data tenaga kerja AS seperti ADP Employment Change dan Non Farm Payrolls Februari diprediksi melemah.
Namun harapan penguatan pasar muncul ketika bank-bank sentral dari Jepang, Inggris dan Prancis mengikuti Federal Reserve AS yang merupakan negara kelompok G7, mengatakan mereka siap untuk mendukung ekonomi global dan berjanji untuk bekerja sama untuk mengurangi kerusakan ekonomi akibat wabah virus corona.
Satu tindakan penting yang dilakukan Federal Reserve AS yang juga menjadi perhatian utama pasar global adalah pemotongan suku bunga 50 basis poin yang diharapkan dapat mendorong penguatan ekonomi.
Bursa saham global terangkat dengan harapan stimulus ini. Demikian juga komoditas seperti minyak, gula dan kopi juga terangkat.
Dari pasar forex, mata uang safe haven Yen Jepang dan Franc Swiss menguat, demikian juga dolar Australia pasca pemotongan suku bunga RBA.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting