(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia melanjutkan kenaikkan harganya karena turunnya perkiraan persediaan minyak sawit dari bulan lalu.
Perkiraan Persediaan minyak sawit Malaysia pada bulan Februari turun di bawah bulan lalu sehingga persediaan akhir sebesar 1.76 juta ton
Perkiraan persediaan bulan Februari turun 1.4% dari bulan Januari menjadi 1.73 juta ton menurut perkiraan 10 petani, pedagang dan analyst.
Rendahnya konsumsi dalam negeri dan import turun 18% dari bulan lalu menjadi 70.000 ton sehingga persediaan di akhir Februari menjadi terendah sejak Juni 2017.
Produksi diperkirakan akan naik untuk pertama kali dalam enam bulan. Dari perkiraaan akan naik 9.8% menjadi 1.28 ton dari bulan Januari.
Cuaca yang baik dan bulan Februai lebih lama dengan waktu panen dan penggilingan lebih lama, dan produksi yang rendah di Bulan Januari mendorong produksi lebih tinggi di Bulan Februari.
Ekspor Februari naik 11.4% menjadi 1.075 juta ton, terendah sejak Februari 2015, karena permintaan sangat turun dari India dan Cina karena wabah virus Corona.
Ekspor minyak sawit Malaysia ke India turun 91% di bulan Februari menjadi 29,269 ton dari tahun sebelumnya menurut Refinitiv, karena PM Malaysia sebelumnya menyinggung India dalam soal serangan ke Kashmir.
Harga minyak sawit Mei naik 2.6% menjadi RM2,560 per ton, kenaikan harga lebih dari 10% dalam 3 hari karena peningkatan ekspor untuk persiapan bulan Ramadhan.
Harga minyak sawit diperkirakan ada di range RM2,300 sampai RM2,600 per ton di bulan Maret.
Data permintaan dan penawaran dari MPOB akan dilaporkan pada 10 Maret.
Harga minyak kedelai di Dalian naik 1.5% dan harga minyak sawit naik 3.8% sedangkan harga minyak kedelai di CBOT turun 0.13%.
Ringgit juga menguat 0.5% terhadap dolar sehingga harga minyak sawit Malaysia lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido