(Vibiznews – Commodity) – Kehebohan yang terjadi pada pasar keuangan global oleh anjloknya harga minyak mentah dunia ke posisi harga termurah sejak 1991 berimbas pada perdagangan karet berjangka internasional. Harga karet yang diperdagangkan pada bursa komoditi internasional awal pekan alami penurunan yang sangat besar dari perdagangan sebelumnya.
Seperti yang terjadi pada bursa komoditi Jepang atau Tocom, harga karet anjlok ke posisi termurah sejak perdagangan bulan Juli 2019 dipicu oleh kuatnya nilai mata uang yen Jepang yang merugikan perdagangan denominasi yen, selain terpukul oleh terjunnya harga minyak mentah dunia.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling ramai untuk kontrak bulan Agustus 2020 akhir perdagangan hari Senin (09/03/2020) ditutup turun cukup besar 10,7 yen atau 6,23% dari akhir perdagangan sebelumnya ke posisi 157,8 yen setelah sempat naik pada posisi 164,8 yen dan turun ke posisi 156,5 yen.
Untuk harga karet Kontrak yang banyak diperdagangkan di Sicom, kontrak bulan Juni 2020, harga kontrak turun US$ 4,9 atau 3,75 persen menjadi US$ 125,6. Demikian juga di Shanghai (SHFE), harga turun sekitar 645 yuan ke posisi 10290 yuan.
Terpantau yen Jepang terhadap dolar AS menguat 2,88% dalam pasangan USDJPY pada perdagangan sesi Eropa hari ini. Sementara harga minyak mentah dunia atau minyak Brent turun 21,05% ke posisi US$ 35,92 per barel.
Sebagai informasi, ambruknya harga minyak mentah setelah Rusia picu perang harga minyak dengan Arab Saudi dengan menolak pemangkasan produksi yang lebih dalam. Pada hari Sabtu, Arab Saudi membalasnya dengan mengumumkan pemotongan harga minyak terbesar selama lebih dari 30 tahun dan meminta untuk meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 10 juta barel per hari.
Jul Allens / Analis Senior Vibiz Research Center-Vibiz Consulting