Rekomendasi Pergerakan Harga Minyak 10 Maret 2020

893

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak anjlok ke posisi terendah multi-tahun pada hari Senin karena ketegangan antara Rusia dan Arab Saudi meningkat, memicu kekhawatiran perang harga habis-habisan akan segera terjadi.

Aksi jual minyak mentah dimulai minggu lalu ketika OPEC gagal mencapai kesepakatan dengan sekutunya, yang dipimpin oleh Rusia, tentang pengurangan produksi minyak. Hal tersebut menyebabkan Arab Saudi memangkas harga minyaknya karena dilaporkan akan meningkatkan produksi

Harga minyak mentah berjangka WTI AS dan minyak mentah internasional Brent membukukan terburuk sejak 1991.

Harga minyak mentah berjangka WTI jatuh 24,59%, atau $ 10,15, untuk berakhir di $ 31,13 per barel. Itu adalah hari terburuk kedua WTI dalam catatan. Harga minyak mentah berjangka Brent anjlok $ 10,91, atau 24,1%, menjadi $ 34,36 per barel.

Bahkan harga minyak keduanya sempat anjlok lebih dari 30%. WTI turun menjadi $ 30 sementara Brent diperdagangkan serendah $ 31,02, yang keduanya merupakan level terendah sejak Februari 2016.

Pada hari Sabtu, Arab Saudi mengumumkan diskon besar-besaran terhadap harga jual resmi untuk April, dan negara itu dilaporkan bersiap untuk meningkatkan produksinya di atas angka 10 juta barel per hari, menurut laporan Reuters. Kerajaan saat ini memompa 9,7 juta barel per hari, tetapi memiliki kapasitas untuk meningkatkan hingga 12,5 juta barel per hari.

Pemotongan harga Arab Saudi menyusul kegagalan pembicaraan di Wina pekan lalu. Pada hari Kamis, OPEC merekomendasikan pengurangan produksi tambahan 1,5 juta barel per hari mulai bulan April dan berlanjut hingga akhir tahun. Tetapi sekutu OPEC Rusia menolak pemotongan tambahan ketika kartel beranggotakan 14 negara dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, bertemu pada hari Jumat.

Harga minyak telah bergerak turun tajam tahun ini karena wabah coronavirus telah menyebabkan permintaan minyak mentah yang lebih lemah. Kelebihan pasokan potensial dapat menekan harga lebih lanjut.

Namun diperkirakan harga minyak tidak akan terus merosot, dimana dengan anjloknya harga minyak akan membangkitkan upaya bargain hunting pelaku pasar untuk membeli harga minyak yang sedang murah, mengingat minyak merupakan komoditas yang penting sebagai bahan bakar dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak rebound, akan menembus kisaran Resistance $35.00-$40.00. Namun jika turun, akan menembus kisaran Support $31.30-$30.00.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here