The Fed Memangkas Bunga ke 0% dan Membeli Masif Obligasi; Langkah Bersejarah

946

(Vibiznews – Bonds & Banking) – Federal Reserve melepaskan persenjataannya pada hari Minggu (waktu A.S.) untuk melawan tekanan ekonomi yang disebabkan coronavirus. The Fed memangkas suku bunga jangka pendeknya menjadi nol, memperbarui pembelian obligasi kembali seperti era krisis untuk memompa uang tunai ke dalam sistem keuangan dan mendorong pinjaman bank lebih banyak untuk rumah tangga dan bisnis.

Langkah tersebut, yang dipuji oleh Presiden Donald Trump, bertujuan untuk memerangi kemungkinan resesi A.S, demikian rilis terbaru dari USA Today (16/3).

“Virus ini telah mendatangkan tantangan ekonomi yang signifikan,” kata Chairman the Fed Powell kepada media melalui teleconference. “Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk mendukung keluarga dan ekonomi Amerika secara keseluruhan.”

Bank sentral Amerika ini sepakat untuk menurunkan suku bunga acuan federal funds rate ke kisaran nol hingga 0,25% – angka yang bertahan bertahun-tahun selama dan setelah krisis keuangan 2008.

The Fed telah memangkas suku bunga acuannya setengah poin awal bulan ini. Sementara, banyak ekonom berharap bank sentral untuk lakukan pemotongan lain pada pertemuan sessuai jadual minggu ini. Tetapi The Fed bahkan memutuskan untuk bergerak lebih awal dalam suatu langkah kekuatan yang bersejarah.

Selain itu, the Fed juga memperbarui aksi pembelian obligasinya, dengan menyatakan akan membeli Treasury bonds senilai $ 500 miliar dan $ 200 miliar sekuritas berbasis hipotek (mortgage-backed securities). The Fed mengatakan akan menginvestasikan kembali proceed (hasil) obligasi tersebut. Powell mengatakan bahwa The Fed bertindak terutama untuk menyuntikkan dana tunai ke dalam pasar Treasury yang telah kacau karena kekhawatiran investor yang terus meningkat.

Meskipun The Fed pekan lalu telah merilis pinjaman jangka pendek senilai $1,5 triliun untuk memulai pasar Treasury dan pasar aset lainnya yang macet, tetapi dampaknya terbatas. Maka the Fed memutuskan untuk melakukan pembelian obligasi secara langsung, kata Powell, yang dikutip USA Today.

Tetapi pembelian obligasi ini juga akan menekan tingkat bunga KPR serta pinjaman konsumen dan bisnis lainnya, karena pembelian obligasi dari Fed senilai lebih dari $ 3 triliun yang dilakukan selama dan setelah krisis keuangan.

Analis Vibiz Research Center melihat di tengah tekanan besar risiko pelambatan ekonomi Amerika karena Covid-19 ini, aksi masif bank sentral AS harus diputuskan, termasuk di antaranya pembelian besar-besaran obligasi negara (Treasury Bonds). Hal yang sama juga telah dilakukan Bank Indonesia, dimana Gubernur BI menyampaikan telah membeli SBN (Surat Berharga Negara) sekitar Rp130 triliun di tahun ini sampai dengan akhir minggu lalu. Lalu, melihat pasar yang terus bergejolak, mungkin BI harus membeli lebih besar lagi SBN di pasar untuk memompakan likuiditas, seperti langkah the Fed.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here