(Vibiznews – Economy) – Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin sore ini (23/3), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau masih melemah signifikan, bertambah dibandingkan sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Eropa turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini melemah tajam 4,08% atau 650 poin ke level Rp 16.575 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.925.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 15.975, kemudian bergerak lemah ke Rp16.635, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.575. Melemahnya rupiah terjadi oleh keluarnya dana asing, di sekitar level terendahnya sejak Juni 1998, sementara dollar terkoreksi dari posisi 3 tahun lebih terkuatnya di pasar uang Eropa, masih di level atas setelah USD diburu sebagai likuiditas di tengah merosotnya bursa saham.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini turun ke level 102,36, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 102,82.
Sementara itu, IHSG Senin di akhir sesi, terpantau melemah tajam 4,90% atau -205,427 poin ke level 3.989,517, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya terus merosot oleh ketidakpastian perkembangan virus corona dengan bursa India yang tergelincir sampai 9%.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini tetap melaju, dengan dollar di pasar Eropa terkoreksi. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 15.288 – Rp 16.950.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido
