(Vibiznews – Commodity) – Harga batubara yang terjun ke posisi terendah 33 bulan sebelumnya, bangkit kembali dalam perdagangan bursa komoditas internasional hingga penutupan sesi Rabu (25/03/2020) oleh harapan langkah stimulus yang dilakukan bank sentral dunia menyelamatkan ekonomi negaranya tertekan pandemik coronavirus.
Sentimen positif pasar tersebut memberikan harapan pulihnya ekonomi global yang terancam resesi, sehingga memberikan harapan pulihnya kembali permintaan akan komoditas batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik negara-negara maju.
Selain itu harga batubara menjadi bahan bakar paling mahal setelah terjadi crash pada perdagangan minyak mentah yang membuat harga minyak anjlok parah ke posisi paling murah. Dan posisi harga minyak mentah acuan dunia masih bergerak di kisaran terendah 17 tahun.
Harga batubara NewCastle untuk kontrak berjangka yang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Mei 2020 ditutup posisi 66,85 dollar per ton. Harga komoditas tersebut naik sebesar 2,55 dollar atau 3,97% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu untuk harga batubara FOB Indonesia untuk kontrak bulan April yang banyak diperdagangkan di bursa ICE New York, harga tidak berubah di posisi US$32.05 per ton yang flat sejak perdagangan tanggal 18 Maret 2020. Sebelumnya harga pernah berada di posisi US$33.75 per ton.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting