(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan akhir minggu naik, setelah keluarnya laporan MPOB (The Malaysian Palm Oil Board), dan mengikuti harga kenaikan harga minyak kedelai.
Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Jumat di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 9 ringgit atau 0.39% menjadi 2,313 ringgit per ton setelah pada hari Kamis turun 2%.
Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Malaysia meneruskan pembatasan dalam pergerakan bisnis dan menutupnya sampai 28 April 2020
Pasar mengalami gangguan pasokan pada minggu ini, tapi pada hari Jumat Negara Bagian Sabah menyetujui untuk membuka kembali perkebunan dan pabrik penggilingan yang di daerahnya tidak terkena wabah virus corona. Persediaan akan stabil ketika Sabah kembali produksi dan produksi Peninsular Malaysia naik.
Meningkatnya produksi dan turunnya konsumsi biodiesel setelah himbauan penggunaan biodiesel di Indonesia dan Malaysia membuat harganya tidak stabil.
Ekspor Malaysia dari tanggal 1 – 10 April turun antara 6.6% sampai 12% dari bulan lalu, menurut Cargo Surveyor hari Jumat.
Persediaan minyak sawit pada akhir bulan Maret naik 1.67% dari bulan lalu, dan produksi naik 8.4% dari data MPOB pada hari Jumat.
Para produsen minyak sawit terpaksa menghadapi harga minyak sawit yang turun drastis karena turunnya konsumsi dunia akibatnya persediaan meningkat.
Harga minyak sawit masih tinggi dibanding harga bahan bakar lainnya, supaya dapat bersaing sebaiknya harga minyak sawit sekitar 2,100 ringgit atau lebih rendah untuk meningkatkan permintaan.
Negara OPEC, Rusia dan negara produsen minyak mentah lain pada hari Kamis merencanakan untuk menurunkan produksi minyak mentah dan berharap hai ini diikuti oleh AS dan negara produsen lalinnya untuk meningkatkan harga minyak mentah yang jatuh karena krisis pandemic virus corona.
Harga minyak kedelai di Dalian naik 0.46% dan harga minyak sawit turun 3.46%. Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.85%.
Ringkasan Laporan MPOB hari Jumat :
- Persediaan minyak sawit total naik 1.67% menjadi 1.72 juta ton pada Maret 2020 dari 1.70 juta ton di bulan Februari 2020.
- Persediaan CPO turun 2.57% menjadi 829,524 ton di bulan Maret dari 851,427 ton di Februari.
- Persediaan minyak sawit yang sudah di proses naik 5.92% menjadi 899,057 ton di Maret 2020 dari 848,839 ton pada bulan sebelumnya.
- Produksi CPO naik 8.44% menjadi 1.39 juta ton di Bulan Maret dari 1.28 juta ton di bulan Februari.
- Hasil dari perkebunan sawit naik 5.8% menjadi 351,058 ton di Maret 2020 dari 331,808 ton di Februari.
- Ekspor minyak sawit naik 9.15% menjadi 1.18 juta ton di Maret 2020 dari 1.08 juta ton di Februari 2020.
- Ekspor biodiesel meningkat 213.56% menjadi 68,234 ton di Maret 2020 dari 21,790 ton di Februari.
- Ekspor Olein naik 3.96% menjadi 260,957 ton di Maret 2020 dari 251,016 ton di Februari.
- Impor CPO turun 26.01% menjadi 27,637 ton di bulan Maret dari 37,351 ton di bulan Februari.
- Total impor minyak sawit naik 12.77% menjadi 75,258 ton dari 66,735 ton di Februari
Loni T / Analyst Vibiz Learning Center – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido