Gejolak Harga Minyak di tengah Pandemi Coronavirus – Market Mover by Asido Situmorang, 22 April 2020

801

(Vibiznews – Market Mover) Sentimen penggerak pasar minggu ini selain perkembangan pandemi covid-19 juga diwarnai dengan anjloknya harga minyak mentah bahkan sempat mencapai negatif menjadi yang pertama dalam sepanjang sejarah.

Sedangkan dari data ekonomi, akan dicermati hasil jobless claim AS pada Kamis dan Durable Goods Orders AS pada hari Jumat.

Harga minyak mentah anjlok akibat melimpahnya persediaan, sedangkan permintaan merosot akibat pandemic coronavirus. Bahkan minyak mentah WTI kontrak bulan Mei yang berakhir selasa kemarin sempat mencapai angka negatif, pertama kalinya dalam sejarah. Minyak mentah WTI kontrak bulan Juni kemarin ditutup pada 11.57 dolar per barel.

Akibat anjloknya harga minyak mentah menekan bursa saham global. Bursa Eropa merosot sekitar 3%. Demikian juga indeks utama bursa Wall Street melemah sekitar 3%. Bursa Asia pagi ini ikut memerah terpengaruh pelemahan bursa global.
Dari pasar forex, kemerosotan minyak mentah juga menguatkan dolar AS, karena investor khawatir akan perekonomian global sehingga mencari asset safe haven seperti dolar AS. Dolar AS juga semakin kuat seiring lemahnya mata uang saingannya yang terkait minyak.

Namun harga minyak yang sudah lemah diperkirakan akan bergerak naik seiring aksi bargain hunting memanfaatkan harga minyak yang murah sekali. Jika harga minyak kembali pulih, diperkirakan akan memulihkan lagi bursa global.
Mata uang Euro dan Dolar Kanada juga diperkirakan naik seiring pulihnya harga minyak dan dimulainya aktifitas ekonomi setelah kasus coronavirus melambat di zona Eropa.

Penggerak penting lainnya adalah data ekonomi jobless claim AS pada Kamis yang diperkirakan masih meningkat. Juga data Durable Goods Orders pada hari Jumat yang diperkirakan negatif. Jika sentiment bearish tersebut terjadi, akan melemahkan dolar AS dan menekan bursa Wall Street yang berpengaruh terhadap bursa global.

Sedangkan harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika melemah akan menguatkan emas. Demikian juga jika kekhawatiran perlambatan ekonomi global terus terjadi, akan menguatkan juga harga emas.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here