Pembukaan Ekonomi dan ke Mana Harga Minyak? — Market Outlook by Alfred Pakasi, 27 April – 1 May 2020

1354

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan gejolak harga minyak mentah AS yang sempat di area negatif lalu rebound lagi, berita WHO bahwa obat virus Gilead belum terbukti manjur, serta dengan adanya rencana pembukaan kembali ekonomi di sebagian Amerika Serikat dari lockdown. Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 2.83 juta orang terinfeksi di dunia dan lebih dari 197 ribu orang meninggal, dan menyebar ke 210 negara dan teritori. Pasar saham dunia umumnya cenderung terkoreksi, dollar AS dan emas menanjak lagi sebagai safe haven, sementara Rupiah kembali tercatat sebagai mata uang terkuat se-Asia di minggu ketiganya.

Minggu berikutnya, isyu antara ke mana arah harga minyak, pembukaan ekonomi, dan ancaman resesi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook 27 April – 1 May 2020.

 

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau fluktuatif dan berakhir melemah kembali oleh profit taking investor asing. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya juga bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 2.99% ke level 4,496.064. Untuk minggu berikutnya (27 April – 1 Mei 2020), IHSG kemungkinan masih agak konsolidatif dan berpeluang rebound di antara minggu. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 4975 dan kemudian 5364, sedangkan support level di posisi 4317 dan kemudian 3911.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau bias menguat walau agak konsolidatif di tengah mengalirnya capital inflow, sementara dollar global dalam tren menguat, sehingga rupiah secara mingguannya menguat terbatas 0.19% ke level Rp 15,400. Rupiah kembali lagi tercatat sebagai mata uang terkuat di kawasan Asia terhadap USD di akhir minggu, bahkan selama 3 minggu berturut-turut. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan turun, atau bias positif bagi rupiah dalam pergerakan yang lebih konsolidatif, dalam range antara resistance di level Rp15,825 dan Rp16,330, sementara support di level Rp15.287 dan Rp14,940.

 

Dalam rangka mitigasi dampak penyebaran COVID-19, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada pekan lalu menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan terkini perekonomian dan kebijakan yang ditempuh BI:

  • Pada minggu pertengahan April, terjadi inflowdana asing terhadap SBN sebesar Rp4,37 triliun dan outflow saham sebesar Rp2,8 triliun, menunjukan secara bertahap kepercayaan kepada Indonesia khususnya dalam investasi portofolio fixed income mengalami kenaikan.
  • Nilai tukar Rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15.000/USD di akhir tahun.
  • Sampai dengan minggu ketiga April 2020, harga-harga di pasar terkendali dan rendah. Inflasi April 2020 diprakirakan sekitar 0,22% (mtm) atau 2,82% (yoy).

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat sebagai aset safe haven di tengah ketidakstabilan pasar energi dan berita belum terbuktinya obat virus Gilead, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 100.38. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah terbatas ke 1.0821. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1148 dan kemudian 1.1238, sementara support pada 1.0768 dan 1.0637.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2365 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2648 dan kemudian 1.2978, sedangkan support pada 1.2164 dan 1.1775. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir stabil ke level 107.53.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 109.39 dan 111.72, serta support pada 106.91 serta level 105.14. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat tipis ke level 0.6387. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6540 dan 0.6686, sementara support level di 0.5979 dan 0.5701.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum cenderung melemah oleh gejolak harga minyak dan berita WHO belum terbuktinya obat untuk virus corona Wuhan ini. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 19,262. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20347 dan 21720, sementara support pada level 17646 dan 17197. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23,831. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24667 dan 26805, sementara support di 22756 dan 21139.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau sempat merosot oleh jatuhnya harga minyak dan berita obat Gilead yang belum terbukti, lalu menanjak bertahap setelah harga minyak rebound terus. Indeks Dow Jones secara mingguan masih melemah ke level 23,775.27, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25020 dan 27102, sementara support di level 22634 dan 20784. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 2,836.74, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3083 dan 3137, sementara support pada level 2721 dan 2447.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau fluktuatif dengan tren yang menguat oleh kekhawatiran investor terhadap dampak Covid-19 terhadap ekonomi global, sehingga harga emas spot menguat tajam 2.65% ke level $1,729.43 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1748 dan berikut $1755, serta support pada $1661 dan $1597.

 

Berbagai isyu, apakah tentang prospek resesi ekonomi global, paket stimulus dalam bentuk kebijakan fiskal dan moneter, perkembangan penyebaran dan korban wabah Covid-19, terpantau dapat menggerakan pasar begitu rupa. Kita melihat bahwa fundamental ekonomi begitu bisa memengaruhi pasar, sementara di sana ada juga isyu sosial kesehatan masyarakat. Bagi investor lokal yang, katakanlah, bukan berlatar belakang pendidikan ekonomi kadang tidak mudah untuk memahami dinamika berbagai indikator tersebut. Kendala itu bukan merupakan masalah kalau Anda terus menyimak berita dan analisis pasar di vibiznews.com. Banyak orang telah mengakuinya. Terima kasih tetap bersama kami karena kami hadir demi mendukung sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here