(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan karet berjangka di bursa internasional masih alami tekanan jual yang menyebabkan harga komoditas untuk industri ban tersebut semakin turun. Terpantau harga karet di bursa komoditas Tokyo pada sesi Selasa (28/04/2020) kembali ditutup lebih rendah dari perdagangan sebelumnya.
Untuk perdagangan berjangka di bursa Tocom kini sedang ramai diperdagangkan kontrak bulan Oktober 2020 yang baru 3 hari diperdagangkan. Kemudian volume terbanyak berikutnya untuk kontrak bulan Septermber 2020. Harga untuk kedua kontrak tersebut alami penurunan.
Anjloknya harga karet yang juga terjadi pada bursa komoditas Singapura (Sicom) dan bursa China (SHFE) dipicu oleh posisi anjloknya kembali harga minyak mentah acuan dunia di pasar berjangka. Harga minyak jenis Brent bergerak negatif dan kini sedang turun 3 persen lebih ke bawah kisaran harga US$ 20 per barel.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling ramai untuk kontrak bulan Oktober 2020 akhir perdagangan sesi sore ditutup turun hingga 0,9 yen atau 0,5% dari akhir perdagangan sebelumnya ke posisi 150.6 yen setelah sempat mencapai posisi tertinggi hari di 151.5 yen dan sempat turun ke posisi 148.9 yen.
Turunnya harga karet Tocom juga dipicu oleh posisi nilai mata uang yen Jepang di pasar valas sedang menguat terhadap dolar AS, terpantau kini yen Jepang alami penurunan sebesar 0,20%.
Untuk harga karet kontrak yang banyak diperdagangkan di bursa Shanghai (SHFE) ditutup dengan harga di posisi 9890 yuan, yang melemah sekitar 105 yuan atau 1,06% dari posisi sebelumnya. Demikian perdagangan di Sicom, harga karet untuk kontrak berjangka bulan Juli 2020 turun US$1,4 atau 1,27% ke posisi harga US$111.3.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting