(Vibiznews-Forex) Harga emas diperdagangkan turun ke $1,708.30 pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat ditengah naiknya minat terhadap resiko dari para trader dan investor di pasar pada pertengahan minggu ini. Penawaran beli “safe-haven” yang belakangan ini mendukung harga emas telah menguap, untuk saat ini.
Emas berjangka bulan Juni terakhir turun $13.20 per ons pada $1,708.30. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 909.000,- turun Rp 8000,- per gram.
Semula pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Semula Para trader dan investor tetap bersemangat pada pertengahan minggu. Namun pada akhirnya pasar saham AS turun karena meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina.
Setelah dua bulan lebih dikarantina, penduduk dari negara-negara industri utama sangat ingin kembali ke cara hidup sebelum Covid-19 dan melihat cahaya diujung dari terowongan. Pasar saham global mengalami perdagangan sepertinya para konsumen dunia akan kembali kepada kebiasaan belanja yang lama secepatnya. Meskipun, puluhan juta pekerjan di negara dengan ekonomi global utama masih menganggur karena penutupan bisnis akibat pandemik.
Banyak orang masih tidak bisa menerima rasional dari pasar saham yang telah pulih begitu kuat dihadapan banyaknya bisnis yang masih tutup dan masih lebih dari 30% pekerjan di negara-negara di dunia masih menganggur. Satu-satunya penjelasan adalah program stimulus yang besar-besaran dari bank sentral utama dunia telah memompa uang begitu banyak ke sistem keuangan global sehingga banyak uang yang mengalir ke pasar saham.
Penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,687.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,683.00 dan kemudian $1,666.20. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,708.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,728.10 dan kemudian $1,750.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
