(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (11/6) terpantau melemah signifikan 0,97% atau -47,976 poin ke level 4.872,975 setelah dibuka stabil ke level 4.920,682. IHSG melemah terimbas dengan koreksi indeks regional dan global, sementara bursa kawasan Asia pagi umumnya umumnya melemah setelah the Fed memberi signal tidak akan menaikkan suku bunga sampai tahun 2022.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau menguat 0,39% atau 55 poin ke level Rp 13.925, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun di sekitar 3 bulan terendahnya, tertekan oleh the Fed yang mempertahankan kebijakan moneter longgarnya. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.980.
Mengawali perdagangannya, IHSG turun 47 poin (0,97%) ke level 5.035. Indeks LQ45 juga turun 11 poin (1,31%) ke level 747. Pagi ini IHSG terpantau melemah signifikan 0,97% atau -47,976 poin ke level 4.872,975. Sementara LQ45 terlihat turun 1,20% atau 9,078 poin ke level 749,868.
Tercatat saat ini sebanyak 99 saham naik, 238 saham turun dan 98 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Kamis subuh ini ditutup melemah, setelah The Fed mengindikasikan suku bunga kemungkinan akan tetap pada level mendekati nol saat ini hingga tahun 2022. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat dalam zona merah, di antaranya Nikkei yang merosot 1,07%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,34%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam koreksi mengikuti sentiment bursa global dengan the Fed melihat tetap harus mendukung ekonomi sampai 2022, sementara bursa regional tampak dalam bias melemah merespon kebijakan the Fed. Berikutnya IHSG masih dilanda profit taking dengan tempo mulai berkurang, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.139 dan 5.278. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 4.621, dan bila tembus ke level 4.460.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido