(Vibiznews – Commodity) Harga minyak berjangka WTI kontrak berjangka bulan Juli berhasil naik dari ke kerendahan hariannya dan saat ini diperdagangkan di sekitar $39.40, dengan melemahnya dolar AS akibat keputusan dari the Fed atas kebijakan moneternya.
Minyak AS ini gagal dalam usaha mempertahankan ketinggian beberapa bulan pada hari Senin dan sempat turun ke kerendahan hariannya di $37.78.
Penurunan harga emas hitam ini dilatar belakangi oleh kenaikan yang tidak terduga dari persediaan minyak mentah sebagaimana yang direfleksikan dari data yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API).
API menunjukkan bahwa persediaan minyak AS naik 8.4 juta barel pada minggu yang berakhir tanggal 5 Juni dibandingkan dengan yang diperkirakan penurunan sebanyak 1,7 juta barel.
Selanjutnya, keengganan terhadap resiko yang meluas menjelang keputusan kebijakan moneter dari the Federal Reserve membuat permintaan terhadap minyak yang beresiko menjadi tertahan. Sementara itu pertikaian AS dan Cina yang berkelanjutan juga terus membebani sentimen pasar.
Selain itu Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang memberikan outlook global ekonomi yang suram juga menambah pelemahan harga WTI.
Penurunan kembali dari harga minyak akan berhadapan dengan “support” terdekat di $37.46 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $36.36 dan kemudian $35.46. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $39.45 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $40.35 dan kemudian $41.45.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
