(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada penutupan hari Rabu, akibat meningkatnya produksi etanol dan turunnya area penanaman jagung.
Harga jagung September di CBOT di tutup naik pada hari Rabu sebesar 9 sen menjadi $3.5050 perbushel.
Laporan bulanan USDA untuk jagung yang digiling untuk etanol sebesar 299.93 mbu di bulan Mei, Produksi dari DDGS turun 219k ton dari bulan lalu menjadi 1.234 juta ton.
Laporan mingguan EIA sampai 26 Juni produksi dari pabrik etanol rata-rata sebesar 900k bpd, rata-rata produksi perhari meningkat 7,000 bpd dari minggu lalu. Persediaan etanol berkurang 870k barel pada minggu ini menjadi 20.164m bbls, persediaan paling sedikit sejak 6 Januari 2017.
Dengan dibukanya kembali beberapa negara bagian AS, setelah Lockdown pandemic Covid-19 maka permintaan etanol sudah meningkat sedikit namun diperkirakan akan meningkat lagi pada bulan-bulan berikut sejalan dengan kegiatan-kegiatan yang sudah berlangsung kembali.
Laporan area penanaman USDA sebesar 92 juta are jagung sudah ditanami, dibandingkan dengan bulan Maret sebesar 97 juta are.
Perkiraan ekspor mingguan jagung yang akan dilaporkan hari Kamis, untuk persediaan lama dalam range 450,000 – 700,000 MT. Untuk persediaan baru diperkirakan akan lebih rendah dari 200k MT.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.39 dan berikut ke $3.32 sedangkan resistant pertama di $3.46 dan berikut ke $3.50.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido