(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun pada hari Senin, karena curah hujan di Thailand meningkat dan melemahnya real Brazil.
Harga gula Oktober di ICE New York turun 12 sen (0.95%) menjadi $12.55 dan harga gula Oktober di ICE London turun 0.46%.
Harga gula turun pada hari Senin karena curah hujan tinggi di Thailand sehingga terjadi likuidasi pada gula berjangka. Thai Sugar Millers Co mengatakan bahwa di beberapa daerah di Thailand menerima hujan lebih besar 20% dari biasanya pada tahun ini dibanding tahun lalu. The Thai Meteorological Departement memperkirakan bahwa hujan turun diatas rata-rata di Thailand selama bulan Agustus dan September.
Melemahnya real Brazil terhadap dolar juga membuat harga gula turun. Real Brazil melemah 0.43% pada hari Senin ke 1 ½ minggu terendah terhadap dolar. Melemahnya real membuat harga gula di Brazil lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga ekspor akan meningkat.
Harga gula meningkat dalam dua minggu dan harga gula di New York sempat naik ke tertinggi 5 bulan pada hari Jumat karena persediaan gula global berkurang. Stone X pada hari Kamis mengurangi perkiraan produksi Thailand dan Eropa sehingga pasar gula global di 2020/21 menjadi defisit 1.3 MMT.
Czarnikow Group pada 26 Juli memperkirakan produksi Thailand di 2020/21 turun 10% dari tahun lalu ke terendah 11 bulan menjadi 7.4 MMT dibawah perkiraan USDA sebesar 12.9 MMT karena cuaca kering terburuk selama 4 dekade.
Unica melaporkan pada 24 Juli bahwa produksi Brazil di Pusat dan Selatan untuk pertengahan pertama bulan Juli naik 55.6% dari tahun lalu menjadi 3.022 MMT, dan pembuatan gula dari tebu naik 47.94% di tahun 2020/21 dari 35.99% di 2019/20. Permintaan etanol berkurang untuk pertengahan pertama Juli turun 19% dari tahun lalu menjadi 741.4 juta liter sehingga pembuatan gula menjadi lebih banyak.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama $12.50 dan berikut ke $12.30 sedangkan resistant pertama di $13.10 dan berikut ke $13.20.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido