(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada penutupan pasar hari Jum’at setelah Laporan WASDE, persediaan jagung berkurang, akibat produksi yang berkurang dan ekspor meningkat.
Harga jagung Desember di CBOT ditutup pada hari Jumat naik 3.50 sen menjadi $3.6850 perbushel.
Analis memperkirakan area panen berkurang sebesar 2.5- 3.5 bpa menjadi 178.5 bpa, berarti turun 3.3 bpa. USDA area yang dipanen berkurang 550k are karena kerusakan akibat badai.Akibat berkurangnya area panen maka produksi dari jagung berkurang 378 mbu menjadi 14.900 bbu sehingga persediaan akhir dari jagung turun menjadi 2,503 milyar bushel. USDA juga meningkatkan perkiraan penjualan jagung persediaan baru sebesar 1.37 MMT menjadi 186.03 MMT.
Perkiraan dari persediaan jagung global turun 10.67 MMT menjadi 306.79 MMT. USDA juga mengeluarkan perkiraan penjualan jagung global naik sebesar 1.37 MMT menjadi 186.03 MMT.
Pangsa pasar AS sebesar 31.75% dari total penjualan dunia, naik 1.14% dari perkiraan Agustus dan naik 5.43% dari tahun lalu.
Laporan penjualan ekspor mingguan untuk jagung dari persediaan baru 1.823 MMT sampai 3 September, mencapai perkiraan teratas dan penjualan 65% ke Cina. Perkiraan ekspor mingguan di 2019/20 totalnya 1.704 bbu.
Cina Cascade mengurangi pekiraan hasil jagung menjadi 1.8 MMT, karena adanya topan. USDA memperkirakan Cina membeli 260 MMT jagung tidak berubah.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.59 dan berikut ke $3.54 sedangkan resistant pertama di $3.63 dan berikut ke $3.71.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido