OPEC Pangkas Proyeksi Permintaan Minyak 2020

682

(Vibiznews – Commodity) OPEC telah memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun ini, mencermati pemulihan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan di India dan negara-negara Asia lainnya, dan memperingatkan risiko tetap meningkat dan condong ke sisi negatif untuk paruh pertama tahun depan.

Dalam laporan bulanan yang diterbitkan Senin, kelompok negara penghasil minyak merevisi turun prospek permintaan minyak global menjadi rata-rata 90,2 juta barel per hari pada tahun 2020. Itu turun 400.000 barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya dan mencerminkan kontraksi dari 9,5 juta bpd tahun-ke-tahun.

Laporan itu muncul ketika pelaku pasar energi menjadi semakin khawatir tentang pemulihan ekonomi yang goyah dan permintaan bahan bakar yang tersandung setelah pandemi virus corona.

Kelompok yang didominasi Timur Tengah, yang terdiri dari beberapa produsen minyak terbesar dunia, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah merevisi permintaan minyak di negara-negara OECD naik sekitar 100.000 barel per hari karena penurunan yang kurang dari perkiraan.

Namun, permintaan minyak direvisi turun 500.000 barel per hari di wilayah non-OECD karena kinerja permintaan minyak yang lebih lemah di Asia, khususnya di India.

Ke depan, OPEC mengatakan dampak negatif pada permintaan minyak di Asia diperkirakan akan bertahan hingga enam bulan pertama tahun 2021.

Selain itu, kecepatan pemulihan kegiatan ekonomi dan potensi pertumbuhan permintaan minyak di negara-negara Asia lainnya, termasuk India, masih belum pasti, tambahnya.

Karenanya, OPEC kini memperkirakan permintaan minyak global tumbuh 6,6 juta barel per hari menjadi rata-rata 96,9 juta barel per hari tahun depan. Perkiraan yang diperbarui ini juga lebih rendah 400.000 bpd dari perkiraan sebelumnya.

Harga minyak telah turun sekitar 40% sejak awal tahun.

Menandai ulang tahun ke-60 kelompok tersebut, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan pada hari Senin bahwa pandemi virus corona adalah “salah satu tantangan global terbesar di zaman modern.”

OPEC, bersama sekutu non-OPEC, kelompok yang dikenal secara kolektif sebagai OPEC +, akan bertemu pada 17 September untuk membahas kebijakan produksi minyak. Aliansi energi telah setuju untuk memangkas produksi sebesar 7,7 juta barel per hari hingga Desember.

Awal bulan ini, Administrasi Informasi Energi (EIA) AS memangkas prospek pertumbuhan permintaan global 2021 sebesar 500.000 barel per hari karena perkiraan pertumbuhan konsumsi yang lebih rendah di China.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here