(Vibiznews – Commodity) – Terjadi tekanan jual pada perdagangan karet di bursa komoditas berjangka global pada perdagangan hari Kamis (17/9/2020), hingga membuat harga turun di Sicom dan SHFE. Namun pada perdagangan karet Tocom, koreksi terbatas dan masih menyisakan kekuatan harga awal sesi yang sempat melonjak tinggi.
Harga karet di bursa berjangka sempat menguat pada awal sesi merespon pergerakan harga minyak mentah dunia yang melonjak tinggi, kemudian terkoreksi kembali seiring penguatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya yang menekan harga karet di Sicom dan juga SHFE.
Berbeda terhadap perdagangan di bursa komoditas Jepang, koreksi harga karet terjadi oleh penguatan kurs yen Jepang terhadap dolar AS yang juga menekan perdagangan saham di negara tersebut. Namun harga karet Tocom masih ditutup positif dikarenakan posisi kenaikan signifikan awal sesi. Posisi dolar AS sedang kuat terhadap rival utamanya, kecuali terhadap safe haven yen yang dipicu terkoreksinya perdagangan aset berisiko pasca pengumuman Fed.
Lihat: Federal Reserve Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah Hingga 2023
Harga karet alami di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai untuk kontrak bulan Januari 2021 akhir perdagangan sesi sore ditutup menguat 0,7 yen atau 0,38% dari akhir perdagangan sebelumnya ke posisi 185.7 yen. Sempat bergerak kuat ke posisi 190,9 setelah dibuka pada 186,0.
Harga karet di bursa Singapura – Sicom, untuk kontrak yang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Desember 2020 ditutup melemah $2,3 atau 1,64% dari harga sesi sebelumnya ke posisi 137,6. Untuk perdagangan karet di bursa Shanghai (SHFE), harga karet kontrak bulan Januari 2021 berada di posisi 12360 yuan, yang turun 40 yuan atau 0,2% dari posisi sebelumnya.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting