(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Rabu, karena turunnya produksi etanol, sehingga jagung yang digiling berkurang membuat persediaan jagung meningkat.
Harga jagung Desember di CBOT turun 0.75 sen menjadi $3.6850 perbushel.
Perkiraan penjualan ekspor mingguan USDA pada hari Kamis ada dalam range 1.05 – 1.8 MMT sampai 17 September.
EIA melaporkan rata-rata produksi etanol sampai 18 September sebesar 906,000 bpd, turun 20,000 bpd dari minggu sebelumnya mencapai terendah 13 minggu. Persediaan naik 199 k barel menjadi 19.997 juta. Dengan menurunnya produksi etanol, maka semakin berkurang jagung yang digiling untuk membuat etanol, sehingga persediaan jagung meningkat dan harga jagung akan turun.
MFG Korea Selatan mau membeli 134,000 MT jagung dengan tender di pasar internasional.
Produksi biji-bijian di Argentina pada tahun ini turun 6.1% dari tahun lalu, karena cuaca kering dimulai bulan Juni semakin memburuk setelah badai La Nina membua kekeringan terjadi di pertanian Argentina, negara pengekspor jagung dan kedelai terbesar ke – 3 di dunia.
Panen Jagung di Argentina diperkirakan sebesar 47 juta ton di 2020/21 turun dari 50 juta ton pada 2019/20. Penanaman dimulai awal September
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.64 dan berikut ke $3.61 sedangkan resistant di $3.73 dan berikut ke $3.79.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor: Asido