(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada penutupan pasar hari Jumat, pada akhir minggu harga jagung naik dari penurunan harga pada 4 hari berturut-turut sehingga menghasilkan penurunan 3.5% pada minggu ini. Kenaikan harga jagung karena ekspor mingguan meningkat dan proses panen lebih lambat
Harga jagung Desember di CBOT naik 1.75 sen menjadi $3.6525 perbushel.
Laporan cuaca di perkebunan jagung dari Michigan sampai Oklahoma curah hujan terbatas sehingga kelembaban kurang pada minggu ini sampai awal minggu depan sehingga memperlambat proses panen. Secara keseluruhan di Midwest suhu akan dingin dan kering diatas normal pada dua minggu ke depan.
Laporan ekspor mingguan USDA untuk jagung sebesar 2,139,002 MT, diatas perkiraan 1,050 MT – 1,8 MMT.
IGC menurunkan produksi jagung dunia di 2020/21 menjadi 1.16 milyar ton turun 6 juta ton dan juga menurunkan perkiraan persediaan 3 MMT menjadi 285 MMT. The Buenos Aires Grain Exchange menurunkan perkiraan panen jagung menjadi sebesar 47 juta ton, turun dari tahun lalu karena kekeringan di Argentina. Progres panen jagung di Perancis yang sudah selesai 11% pada minggu ini sehingga total yang sudah dipanen sebesar 15% sampai 21 September.
Laporan mingguan IEA produksi etanol sebesar 906,000 bpd, turun 20,00 bpd dari minggu lalu dan 37 bpd ari tahun lalu. Persediaan etanol domesti sebesar 19,997 juta barel, naik dari minggu lalu tetapi turun dari 2.503 juta barel pada tahun lalu, karena pengurangan produksi. Laporan penggunaan jagung untuk etanol dari USDA akan dilaporkan pada tanggal 9 Oktober.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.64 dan berikut ke $3.61 sedangkan resistant pertama di $3.73 dan berikut ke $3.80.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido