(Vibiznews – IDX Stocks) – Pergerakan saham BBCA pada tahun ini cukup menarik, karena bila dilihat dari kinerja sahamnya dalam tahun ini ternyata mengalami kerugian sampai 17.65% dan untuk satu tahun untuk periode yang sama telah turun 8.78 persen.
Hari ini BBCA dibuka di harga Rp.27875 per lembar, naik dari harga penutupannya kemarin yaitu di harga Rp.27575 per lembar. Di sepanjang sesi pertama perdagangannya saham ini mampu bergerak di zona hijau namun jelang penutupan turun dan ditutup lebih rendah 0.18% atau 50 poin ke level 27525 per lembar.
Berita terakhir dari pemilik saham BBCA ini yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) adalah telah berhasil menyelesaikan proses akuisisi PT Bank Interim Indonesia yang sebelumnya bernama PT Bank Rabobank International Indonesia dari Coöperatieve Rabobank U.A. (CRUA).
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, pengalihan saham Bank Interim dilakukan pada tanggal 25 September 2020 setelah persetujuan penyertaan modal, akuisisi serta kemampuan dan kepatutan (fit and proper) diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.
Hadir dalam acara penandatanganan pengalihan saham tersebut Direktur BCA Henry Koenaifi, Direktur BCA Vera Eve Lim, dan perwakilan CRUA Maximiliaan Blom di Jakarta
Dengan demikian BCA resmi memiliki 99,999973% saham Bank Interim dan PT BCA Finance, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh BCA, memiliki 0,000027% saham. Total nilai akuisisi adalah Rp 643,65 miliar demikian tertulis dalam keterangan yang diperoleh media pada hari Selasa (29/9/2020).
Dengan adanya aksi korporasi ini, BCA berharap dapat memperkuat posisi keuangan anak usaha BCA, yaitu PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), melalui rencana penggabungan (merger) antara Bank Interim dengan BCA Syariah. Pasca penggabungan, BCA Syariah akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity).
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang
