(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (22/10) terpantau tertekan 16,427 poin (0,32%) ke level 5.080,019 setelah dibuka melemah ke level 5.086,282. IHSG terkoreksi di hari ketiganya searah dengan regional, sementara bursa kawasan Asia siang umumnya melemah setelah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik untuk 2020 ke -2,2%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,31% atau 45 poin ke level Rp 14.677, dengan dollar AS merangkak naik di pasar uang Asia setelah terkoreksi 4 hari di sesi sebelumnya; bangkit dari 7 minggu terendahnya oleh ketidakpastian kembali atas kesepakatan paket stimulus fiskal sebelum pilpres AS. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.632.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 10,164 poin (0,20%) ke level 5.086,282, sedangkan indeks LQ45 turun 2,514 poin (0,32%) ke level 784,682. Siang ini IHSG melemah 16,427 poin (0,32%) ke level 5.080,019. Sementara LQ45 terlihat turun 0,30% atau 2,391 poin ke level 784,805.
Siang ini tujuh dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor pertambangan yang merosot 0,69%, diikuti sektor keuangan yang turun 0,62%.
Tercatat sebanyak 136 saham naik, 245 saham turun dan 168 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 400,73 kali transaksi sebanyak 7,93 miliar lembar saham senilai Rp 4,152 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,74%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,22%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain BRI Syariah (BRIS) -6,81%, Adaro (ADRO) -2,50%, Kimia Farma (KAEF) -1,79%, dan Bank Mandiri (BMRI) -1,36%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi di hari ketiganya dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang umumnya melemah setelah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik tahun 2020. Berikutnya IHSG kemungkinan akan mengurangi porsi loss-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.187 dan 5.381. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 4.962, dan bila tembus ke level 4.820.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



