Harga Minyak Merosot Seiring Perluasan Lockdown di Eropa

497

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Senin di tengah kekhawatiran bertambahnya penguncian virus corona di Eropa akan melemahkan permintaan bahan bakar dan di tengah perkembangan menjelang pemilihan Presiden AS.

Harga minyak mentah berjangka AS turun $ 1,04, atau 2,9% menjadi $ 34,75.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 97 sen, atau 2,6% menjadi $ 36,97.

Negara-negara di seluruh Eropa telah menerapkan kembali langkah-langkah penguncian untuk mencoba memperlambat tingkat infeksi COVID-19 yang telah meningkat dalam sebulan terakhir.

Perusahaan perdagangan minyak global memperkirakan kemerosotan permintaan lebih lanjut meskipun perkiraannya berbeda. Vitol melihat permintaan musim dingin pada 96 juta barel per hari (bph) sementara Trafigura memperkirakan permintaan turun menjadi 92 juta bph atau di bawahnya.

Persaingan yang lebih ketat menjelang pemilihan AS pada hari Selasa dan ketidakpastian pemilihan juga mendorong kehati-hatian investor di pasar global.

Minyak mengurangi beberapa kerugian setelah pesanan ekspor Jepang tumbuh untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Produksi Libya yang meningkat tajam juga menambah tekanan pada harga. Produksi Libya saat ini mencapai sekitar 800.000 barel per hari (bpd), lebih dari 100.000 lebih dari beberapa hari yang lalu, sumber Libya mengatakan kepada Reuters, Sabtu.

Sementara itu, produksi minyak OPEC naik untuk bulan keempat di bulan Oktober, sebuah survei Reuters menemukan.

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia memangkas produksi sekitar 7,7 juta barel per hari untuk mendukung harga. Kelompok OPEC + dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan pada 30 November dan 1 Desember dan beberapa analis memperkirakan akan menunda rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai Januari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya harga minyak diperkirakan melemah akibat kekhawatiran penurunan permintaan seiring peningkatan penguncian negara-negara Eropa dan menjelang pemilihan Presiden AS. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 34,52-$ 34,00. Namun jika harga naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 34,90-$ 35,20.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here