(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun di awal minggu karena produksi etanol yang menurun sehingga persediaan jagung lebih banyak, persentase panen yang sudah selesai lebih cepat dari rata-rata dan cuaca di Amerika Selatan membaik.
Harga jagung Desember di CBOT turun 1 sen menjadi $3.9750 perbushel.
USDA melaporkan penjualan ekspor ke negara yang tidak diketahui sebesar 204,000 MT.
Laporan progress tanaman mingguan dari USDA jagung yang sudah selesai dipanen 82% sampai 1 Nopember, lebih cepat dari rata-rata lima tahun di 69%, namun masih dibawah perkiraan 83%.
Laporan pengiriman ekspor mingguan untuk jagung dari USDA sebesar 721,623 MT sampai 29 Oktober naik 680.8k dari minggu lalu, masih dalam range perkiraan 600k – 1.100 MT, sehingga akumulasi total pengiriman ekspor menjadi sebesar 6.87 MMT.
Pada bulan September jagung yang digiling menjadi etanol sebesar 400.869 mbu turun 2.5% dari bulan September dan turun 1.19% dari tahun lalu pada periode yang sama.
Data dari EIA memperlihatkan produksi Etanol pada bulan Agustus sebesar 28.419 juta barel , perkiraan produksi Agustus dibawah 288k dari bulan Juli dan turun 11% dari tahun lalu. Ekspor Etanol dibulan Agustus sebesar 2.4 juta barel tertinggi 4 bulan. Persediaan akhir etanol naik 359k barel dari bulan Juli menjadi 20.143 juta barel di bulan Agustus.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $3.93 dan berikut ke $3,86 sedangkan resistant pertama di $4.10 dan berikut ke $4.13.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido