IHSG Berseri Ditengah Rilis Data PDB Indonesia Kuartal III-2020

501

(Vibiznews – IDX Stocks) – Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Kamis (05/11) merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2020 yang kembali berada di zona negatif, yaitu 3.49% yoy setelah tumbuh minus 5,32% yoy pada kuartal II-2020.

Ditengah rilis data PDB Indonesia hari ini, IHSG ditutup melonjak lebih tinggi 3.04% atau 155.13 poin ke level 5260.33 demikian juga dengan indeks LQ45 yang ditutup melonjak luar biasa, 4.48% atau 35.02 poin ke level 816.15.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, PDB Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi sebesar minus 3,49% yoy.

Adapun, PDB atas dasar harga berlaku pada kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp 3.894,7 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan pada periode Juli 2020 hingga September 2020 tersebut sebesar Rp 2.720,6 triliun.

Suhariyanto lalu menjabarkan, sumber kontraksi perekonomian di kuartal III-2020 ini bersumber dari kontraksi konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga tercatat terkontraksi minus 4,04% yoy. Masih negatif, meski lebih baik dari kontraksi di kuartal II-2020.

“Padahal, seperti yang kita ketahui, konsumsi rumah tangga ini merupakan motor penggerak perekonomian domestik. Bobotnya dalam perekonomian Indonesia pun mencapai 57% sendiri,” ujar  Suhariyanto, Kamis (5/11) via video conference.

Dengan kontraksi konsumsi rumah tangga tersebut, ini membuat komponen ini menyumbang 2,17% dari kontraksi perekonomian Indonesia secara keseluruhan di kuartal III-2020.

Lebih lanjut, meski perekonomian masih mengalami kontraksi, Suhariyanto melihat kalau kondisi perekonomian di kuartal III-2020 ini sudah mulai menuju arah perbaikan yang signifikan. Hal ini terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 yang terpantau naik 5,05% qtq dari kuartal II-2020.

“Artinya, terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa menjadi modal yang baik untuk ke kuartal IV-2020 dan kita berharap di kuartal IV-2020 akan menjadi lebih baik, apalagi dengan pelonggaran PSBB,” tandasnya.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi di periode Juli 2020 hingga September 2020 sebesar minus 3,49% yoy.

“Sehingga secara kumulatifnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I-2020, kuartal II-2020, dan kuartal III-2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,03% yoy,” ujar kepala BPS Suhariyanto.

Sebelumnya, perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat sebesar minus 5,32% yoy. Perekonomian pada kuartal tersebut tertekan akibat pandemi Covid-19.

Dengan demikian, merujuk ke definisi resesi yang berarti penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut, Indonesia telah resmi masuk ke masa resesi.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here