Pefindo: MTN 2020 Ultrajaya Senilai Rp. 3 T Berada Di Peringkat idAA-

940

(Vibiznews – Bonds) – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA- untuk penerbitan Medium-Term Notes (MTN) Tahun 2020 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, emiten dengan kode saham ULTJ senilai Rp 3 triliun dengan prospek stabil.

Pefindo, menyebut dana hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan dalam mendukung pembangunan tambahan peternakan sapi perah dan perkebunan, pabrik pakan serta investasi baru pada pembangunan pusat distribusi, pabrik, dan mesin pendukung lainnya.

“Obligor dengan peringkat idAA memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain di Indonesia,” kata Pefindo dalam keterangan resminya kepada media pada hari Jumat (6/11) yang lalu.

Adapun tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat juga mencerminkan posisi pasar Ultrajaya yang kuat sebagai produsen domestik minuman susu cair dan teh Suhu Sangat Tinggi (UHT).

“Hal ini juga didukung struktur permodalan yang konservatif serta arus kas dan likuiditas yang kuat, dan produk yang terdiversifikasi dengan baik,” ungkap Pefindo.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh eksposur  terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan persaingan yang ketat pada industri susu cair dan teh UHT. Peringkat tersebut dapat dinaikkan jika perusahaan secara signifikan memperkuat posisi bisnis dengan mendominasi pasar dan diversifikasi produk.

Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan profitabilitas yang berkelanjutan dengan tetap mempertahankan struktur permodalan yang konservatif. Peringkat dapat turun jika terjadi penurunan kinerja, arus kas yang melemah akibat perubahan signifikan biaya operasional atau tingkat hutang untuk pembiayaan belanja modal yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan.

Sejak didirikan pada tahun 1971, Ultrajaya adalah produsen minuman susu cair dan teh UHT terkemuka di Indonesia. Saat ini didukung oleh tiga fasilitas produksi yang berlokasi di Padalarang, Bandung, Jawa Barat.

Produk Perusahaan dikategorikan ke dalam produk UHT, Susu Kental Manis (SCM), dan susu bubuk atau minuman bubuk bernutrisi (SPD). Pendapatan Perusahaan sebagian besar berasal dari penjualan produk UHT yang mencakup hampir 100% dari total penjualan ULTJ pada semester I 2020.

Per 30 Juni 2020, pemegang saham ULTJ terdiri dari Sabana Prawirawidjaja 32,12%, Prawirawidjaja Prakarsa 21,40%, PT Indolife Pensiontana 14,19%, Samudera Prawirawidjaja 3,25%, Suhendra Prawirawidjaja 0,95%, dan masyarakat 28,09%.

Harga saham ULTJ ditutup di level Rp.1680 per lembar, naik 0.60% atau 10 poin bila dibandingkan dengan posisi penutupannya kemarin yaitu di harga Rp.1670 per lembar. Tanggal 24 September 2020 yang lalu emiten ini telah membagi-bagikan deviden kepada setiap pemegang sahamnya sebesar Rp.12 per lembar saham.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here