(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG hari ini bergerak sangat dinamis dan ditutup sore hari ini di level 5494.87, lebih tinggi 0.62% atau 33.81 poin dibandingkan level penutupannya pada akhir pekan lalu. Demikian juga dengan indeks LQ45 yang juga ditutup menguat 0.72% atau 6.24 poin ke level 873.43.
Seluruh indeks sektoral menghijau mendukung sepenuhnya penguatan IHSG, dipimpin oleh lonjakan pada sektor property sebesar 2.35% kemudian sektor infrastruktur 1.92% dan sektor pertambangan sebesar 1.65 persen.
Dari catatan perdagangan terlihat ada 263 saham yang beruntung karena harganya naik sementara yang turun ada 179 saham dan yang stagnan ada 165 saham. Volume transaksi yang terjadi pada hari ini ada sebanyak 14.03 miliar saham dengan nilai sebesar Rp. 10.02 triliun
Bursa Asia ditutup mayoritas sangat optimis, indeks Nikkei 225 meroket 2.05% atau 521.06 poin ke level 25906.93 sekaligus naik ke level tertinggi selama 29 tahun terakhir. Demikian juga dengan indeks Hang Seng, menguat 0.69% atau
Bursa saham Asia Pasifik di luar Jepang mencapai rekor tertinggi di tandai dengan melonjaknya indeks MSCI Asia Pasifik Diluar Jepang sebesar 1.1%, ke level tertingginya sejak diluncurkan pada tahun 1987. Lonjakan bursa Asia Pasifik ini di picu data ekonomi positif yang menunjukkan pemulihan ekonomi China dan Jepang yang memicu aksi beli saham.
Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 kembali mengalami surplus. Badan Pusat Statistik mencatat, surplus neraca perdagangan pada Oktober sebesar US$ 3,61 miliar. Ini berarti, neraca perdagangan mengalami surplus enam bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, surplus neraca perdagangan pada Oktober 2020 ini meningkat cukup besar dari surplus pada bulan sebelumnya.
Bila dirinci, total nilai ekspor pada Oktober 2020 tercatat sebesar US$ 14,39 miliar, naik 3,09% mom dibandingkan dengan September 2020. Sementara total nilai impor pada Oktober sebesar US$ 10,,78 miliar atau turun 6,79% mom dari bulan sebelumnya.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan secara kumulatif dari Januari 2020 hingga Oktober 2020 mencatat surplus US$ 17,07 miliar. Ini lebih baik bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2019 yang tercatat mengalami defisit sebesar US$ 2,12 miliar.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang