(Vibiznews – IDX Stocks) – Tingginya kepercayaan terhadap KB Kookmin Bank di Korea Selatan berimbas positif terhadap Bank Bukopin. Sejak bank terbesar di negeri ginseng itu menjadi pemegang saham pengendali (PSP), pembukaan rekening dari perusahaan dan individu Korea di Bukopin melonjak tajam.
“Sejak KB Kookmin masuk, nasabah asal Korea yang bergabung di Bukopin terus meningkat. Dana simpanan dari nasabah asal Korea ini bertambah lebih dari Rp 1,6 triliun dalam dua bulan terakhir,” ungkap Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono, Jum’at (20/11).
Rivan menyampaikan, banyaknya nasabah Korea Selatan yang bergabung dengan Bukopin menjadi salah satu bukti tingginya kepercayaan dan kredibilitas KB Kookmin Bank di pasar keuangan global, khususnya di Korea. Ini juga bagian dari strategi Bukopin dalam melakukan diferensiasi funding sebagai salah satu fokus transformasi bisnis perusahaan.
Menurut Rivan, sebagai bank yang telah melayani negeri ini lebih dari setengah abad, dukungan Kookmin Bank sangat penting untuk semakin memperbesar peran Bukopin memperkuat ekonomi Indonesia. “Adanya kesamaan pengalaman di bisnis UMKM, kami harapkan dapat mempercepat transformasi bisnis yang saat ini sudah berjalan,” jelas Rivan.
Di Korea Selatan, Kookmin menjadi bank komersial pertama yang berhasil menyalurkan kredit UKM hingga 100 triliun KRW dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada segmen kredit UKM tahun 2019. Adapun Bukopin yang terlahir dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia sebanyak 57% portofolio kreditnya disalurkan kepada UMKM.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung tranformasi bisnis di Bukopin, KB Kookmin terus menambah aliran dananya ke bank ini. Total dana Kookmin yang masuk Bukopin mencapai US$780 juta atau setara Rp 11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS). Sebagian merupakan setoran modal dan sisanya dana simpanan.
President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter, Lee Kang Hyun mengatakan bahwa masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Ia percaya dengan kemampuan Kookmin Bukopin dapat bertransformasi menjadi bank modern.
Apalagi kekuatan Bukopin juga akan didukung sistem keuangan digital yang telah menjadi urat nadi perbankan di Korea Selatan,” kata Lee.
Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.
“Kami percaya dengan kemampuan Kookmin dan ini modal buat Bukopin. Akan banyak nasabah asal Korea yang bergabung dengan Bukopin, karena di Korea mereka juga nasabah Kookmin,” ujar Lee..
Masuknya KB Kookmin Bank Co.Ltd sebagai pemegang saham pengendali dinilai akan semakin memperkuat pengawasan terhadap PT Bank Bukopin Tbk pemilik saham dengan kode (BBKP). Hal ini lantaran Bukopin akan diawasi oleh dua otoritas perbankan sekaligus, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia dan The Financial Supervisory Service (FSS) di Korea Selatan.
Di luar OJK dan FSS, pengawasan terhadap Bukopin juga turut dilakukan oleh otoritas pasar modal. Dengan pengawasan yang makin ketat, nasabah Bukopin bakal diuntungkan.
Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan, dengan masuknya Kookmin akan membuat Bukopin semakin prudent.
Di Indonesia, Bukopin merupakan perusahaan publik yang memberikan laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara di luar negeri, KB Financial Group Inc. yang merupakan induk Kookmin juga tercatat melakukan dual-listing saham di Korea Exchange dan New York Stock Exchange.
Keputusan OJK yang mendorong Kookmin untuk menjadi pengendali di Bank Bukopin terbukti manjur. Salah satunya bisa dilihat dari tren penguatan harga saham perseoran di BEI. Menguatnya saham BBKP dinilai sebagai sinyal positif bagi para investor yang telah menanamkan modalnya di bank legendaris ini.
Pada tahun 2019, Kookmin menjadi bank komersial pertama yang menyalurkan kredit UMKM sebesar 103,3 triliun won atau setara Rp 1.308 triliun dan berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada segmen kredit UKM di Korea Selatan.
Segmen ini juga yang menjadi daya tarik Kookmin terhadap Bukopin karena kemiripan dengan fokus dan kekuatan mereka di Korea dan bakal dikembangkan lebih luas di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Sebelumnya, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menyatakan, masuknya Kookmin sebagai pemegang saham pengendali menjadi dukungan positif bagi perkembangan Bukopin serta industri perbankan nasional. Hal ini diharapkan turut meningkatkan kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi.
Pergerakan harga saham BBKP milik Bank Bukopin hari ini terlihat dibuka naik pada pembukaan pasar tadi pagi sebesar 2 poin ke harga Rp.278 per lembar. Kemudian bergerak pada rentang harga Rp.272 – Rp. 282 per lembar. Dan sore hari ini ditutup turun 4 poin atau 1.45% ke harga Rp.272 per lembarnya.
Untuk satu minggu terakhir, harga saham BBKP sudah naik sebesar 5.43% dan untuk sepanjang tahun 2020 ini sudah menguat sebesar 28.65 persen.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang