(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada awal minggu kembali naik setelah pada minggu lalu turun untuk dua minggu berturut –turut. Kenaikan terjadi karena penurunan produksi minyak sawit di Malaysia.
Harga minyak sawit Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 42 ringgit atau 1.28% menjadi 3,330 ringgit ($814.58) per ton.
Pada awal sesi harga sempat turun 3% ke harga terendah dua minggu, namun harga berbalik lagi naik karena menurut grup industri minyak sawit Malaysia memperkirakan bahwa produksi di 20 hari pertama di bulan Nopember turun 10% dari bulan lalu. Namun kenaikan harga itu dibatasi dengan adanya penurunan permintaan dari Cina.
Harga minyak sawit pada minggu lalu turun 2.7% setelah naik empat minggu berturut-turut, karena turunnya ekspor minyak sawit di Bulan Nopember.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-20 Nopember turun 16% dibanding bulan Oktober pada periode yang sama, pengiriman ke India turun sampai hampir setengahnya menurut laporan dari Cargo Surveyor pada hari Jumat. Harga minyak sawit yang tinggi juga menyebabkan turunnya permintaan akan minyak sawit ini.
Harga minyak sawit mahal sehingga para importir minyak sawit beralih ke minyak kedelai namun harga minyak sawit masih naik sedikit. Harga minyak sawit masih akan naik karena produksi dari minyak sawit terus berkurang, akibat karena kekurangan pekerja
Harga minyak kedelai di Dalian turun 3%, sedangkan harga minyak sawit turun 3/8% sedangkan harga minyak kedelai di CBOT naik 1%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,270 ringgit kemudian ke 3,200 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,420 ringgit dan berikut ke 3,440 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido