Membangun Optimisme dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Indonesia

841

(Vibiznews – IDX) Ekonomi Indonesia dan global tengah menghadapi dinamika dan tantangan pada tahun 2020 ini, dengan pandemi COVID-19 menjadi sorotan utama yang telah berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan adanya tensi geopolitik yang terjadi pada tatanan global, hal ini turut menambah risiko ketidakpastian yang terjadi di seluruh dunia. Faktor-faktor tersebut berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara umum, termasuk dunia usaha serta pasar keuangan global maupun domestik. Pelaku usaha dan pelaku pasar menghadapi berbagai kendala karena terganggunya aktivitas ekonomi dari segala lini, baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -3,49% (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tersebut dinilai oleh banyak pihak mulai memberikan sinyal perbaikan apabila dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -5,32% (yoy).

Dalam kondisi seperti ini, diperlukan adanya langkah dan kebijakan yang tepat serta terukur untuk menghadapi tekanan yang terjadi sekaligus guna mengantisipasi risiko yang ada. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku usaha dan pelaku pasar untuk mendapatkan berbagai informasi serta wawasan mengenai kondisi terkini, peluang, juga tantangan yang akan dihadapi, termasuk arah kebijakan Pemerintah atau otoritas yang relevan. Harapannya, pelaku pasar serta pelaku usaha dapat menetapkan strategi yang tepat untuk menghadapi situasi ini dan pada akhirnya, turut berperan positif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Melihat kondisi tersebut serta dalam rangka mempersiapkan stakeholders di Pasar Modal Indonesia serta pelaku bisnis menghadapi kondisi resesi perekonomian di Indonesia, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK),  PT  Bursa  Efek  Indonesia  (BEI),  PT  Kliring  Penjaminan  Efek  Indonesia   (KPEI)  dan  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan acara CEO Networking 2020 dengan tema “Building Resilience to Economic Recovery” yang merupakan rangkaian acara Peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Acara ini akan dihadiri oleh peserta yang merupakan CEO dari stakeholders di Pasar Modal Indonesia, diantaranya adalah Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDX Incubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya. CEO Networking 2020 diselenggarakan pada Selasa (24/11) secara virtual melalui aplikasi Zoom dengan menghadirkan narasumber serta pembicara dari Pemerintah pusat dan daerah.

CEO Networking 2020 ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan memberikan optimisme kepada para peserta agar bersinergi dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia. Pada akhirnya, acara ini juga diharapkan dapat membantu peserta mengatur strategi ke depannya, serta memanfaatkan peluang yang ada di tengah tantangan ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat mendukung kegiatan usaha perusahaan dan secara berkesinambungan mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.

CEO Networking 2020 dibuka dengan laporan kegiatan dari Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, yang dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Kemudian dilakukan foto bersama.

Acara dilanjutkan dengan rangkaian Talk Show yang menghadirkan beberapa narasumber. Talk Show pertama dengan tema “Peran dan Strategi Pemerintah Pusat dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional” menghadirkan Ketua Tim Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara 1 Budi Gunadi Sadikin. Talk Show selanjutnya mengusung tema “Strategi Penguatan dan Ketahanan Ekonomi Daerah dalam Mengantisipasi Dampak Pandemi” menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai narasumber. Talk Show terakhir bertemakan “Penerapan dan Implementasi Program dari PEN” yang disampaikan oleh Ketua Himpunan Bank Negara dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso sebagai narasumber. Seluruh Talk Show CEO Networking 2020 dimoderatori oleh Ade Mulya.

Acara CEO Networking 2020 ditutup dengan Closing Remarks yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dengan tema “Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Penanganan Usaha dan Investasi dalam Pandemi COVID-19”.

Dengan diselenggarakannya CEO Networking 2020 yang memberikan informasi terkini dari Pemerintah pusat dan daerah, diharapkan para CEO dari stakeholders Pasar Modal Indonesia dapat tetap optimis, siap untuk menghadapi tantangan perlambatan perekonomian Indonesia, serta kerap mendukung akselerasi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia. Tidak hanya itu, pelaksanaan CEO Networking 2020 juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan para CEO dari stakeholders Pasar Modal Indonesia untuk dapat bersinergi dalam mengantisipasi kondisi pandemi serta perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia. Dengan demikian, Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here