(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (2/12) terpantau melandai dengan melemah tipis 0,213 poin (0,00%) ke level 5.813,774 setelah dibuka menguat ke level 5.849,503. IHSG fluktuatif dihadang profit taking setelah mencapai 9 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bergerak terbatas di tengah investor mencermati kenaikan data indeks jasa China dan rencana kesepakatan program stimulus pemulihan AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,11% atau 15 poin ke level Rp 14.140, dengan dollar di pasar uang Asia merosot setelah melemah 2 hari di sesi sebelumnya; berada di level 2,5 tahun terendahnya ditekan kenaikan risk assets oleh akan dimulainya vaksinasi di AS dan ekspektasi digelontorkannya paket stimulus. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.125.
Mengawali perdagangannya, IHSG lanjut menguat 35,516 poin (0,61%) ke level 5.849,503. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,158 poin (0,67%) ke level 928,516. Siang ini IHSG melemah tipis 0,213 poin (0,00%) ke level 5.813,774. Sementara LQ45 terlihat turun 0,17% atau 1,584 poin ke level 920,774.
Siang ini tujuh dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor aneka industri yang merosot 1,27%, diikuti sektor consumer yang turun 0,88%.
Tercatat sebanyak 202 saham naik, 217 saham turun dan 181 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 864,66 kali transaksi sebanyak 17,71 miliar lembar saham senilai Rp 13,440 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,22%, dan Indeks Hang Seng yang naik 0,56%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Indosat (ISAT) -1,99%, Kalbe Farma (KLBF) -1,67%, XL Axiata (EXCL) -1,63%, dan Semen Baturaja (SMBR) -1,43%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini fluktuatif dihadang profit taking setelah mencapai 9 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang umumnya terbatas di tengah investor mencermati kenaikan indeks jasa China dan rencana program stimulus pemulihan AS. Berikutnya IHSG kemungkinan masih diintip profit taking tetapi umumnya masih tren bullish, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.960 dan 6.005. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.563, dan bila tembus ke level 5.427.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido