(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (7/12/2020) posisi aussie dalam pair AUDUSD bergerak turun hingga menembus posisi support lemahnya, yang melanjutkan profit taking sebelumnya pasca mencapai posisi tertinggi dalam 28 bulan. Aussie yang tertekan oleh pergerakan dolar AS yang kuat dan melemahnya perdagangan aset risiko.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya naik di pasar uang Eropa setelah bergerak mendatar; bangkit dari posisi 2,5 tahun lebih terendahnya oleh merosotnya pound sterling karena kekhawatiran pasar akan gagalnya perundingan Brexit.
Perdagangan aset risiko tertekan selain oleh permasalahan perundingan Brexit, juga dipicu oleh ketegangan baru antara AS-China. Dari berbagai sumber media, diberitakan bahwa pemerintah Amerika Serikat sedang mempersiapkan sanksi terhadap 12 pejabat China atas dugaan peran mereka dalam diskualifikasi Beijing terhadap legislator oposisi terpilih di Hong Kong.
Dari laporan ekonomi yang dirilis, data PMI Jasa AIG meningkat menjadi 52,90 poin pada November dari 51,40 poin pada bulan sebelumnya, sementara iklan pekerjaan di surat kabar dan internet melonjak 13,9% bulan ke bulan, membukukan kenaikan ketujuh bulan berturut-turut.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 0,7379 dan tertekan turun ke posisi support yang solid di 0.7374. Namun jika terjadi koreksi, pair akan mendaki kembali ke posisi pembukaan 0.7431, jika tembus capai resisten kuatnya di 0.7443 – 0.7490.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting