(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Rabu turun untuk hari ke tiga berturut-turut, karena turunnya ekspor sementara menanti laporan ekspor pada hari Kamis, dan laporan bulanan persediaan dan permintaan dari MPOB pada hari Kamis juga.
Harga minyak sawit Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 10 ringgit atau 0.3% menjadi 3,356 ringgit ($825.99) per ton.
Harga minyak sawit sempat naik sedikit setelah Indonesia mengumumkan biaya restribusi yang progresif, namun dengan turunnya harga minyak kedelai maka harga minyak sawit masih ditutup turun.
Indonesia mengumumkan biaya restribusi pada minggu lalu namun masih memperkirakan ekspor minyak sawit 36 juta pada tahun depan.
Cargo surveyor Intertek Testing Services pada minggu lalu mengatakan ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-5 Desember turun 20%, sama dengan bulan Nopember dan pasar memperkirakan laporan ekspor dari 1 -10 Desember masih turun.
Pada hari Kamis pasar menunggu data ekspor dari 1-10 Desember dan laporan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board untuk persediaan dan permintaan minyak sawit di bulan Nopember.
Perkiraan Reuter produksi minyak sawit Nopember akan turun 10% dari bulan lalu menjadi 1.55 juta ton sementara persediaan akan turun 2%.
Cuaca buruk dan turunnya hasil panen sawit akan menurunkan produksi minyak sawit Malaysia menjadi 19.3 juta ton dan Indonesia produksi turun menjadi 47.2 juta ton di 2020/21 menurut Refinitiv Commodities Research.
Harga minyak sawit turun karena pengaruh dari pasar minyak nabati yang turun, dan juga turunnya harga minyak mentah.
Produksi minyak nabati dunia turun tahun ini karena produksi dari biji-bijian yang dijadikan minyak sedikit. Harga minyak sawit yang tinggi membuat para importir mengalihkan pembeliannya ke minyak kedelai walaupun biaya pengangkutan mahal dan kualitasnya berbeda.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 1 %, sedangkan harga minyak sawit naik 0.2%. Harga minyak kedelai di CBOT naik 1.12% .
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,300 ringgit berikut ke 3,270 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,240 ringgit dan berikut ke 3,470 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido