(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit turun pada penutupan pasar hari Selasa membuat kenaikan harga minyak sawit selama 3 hari berturut-turut berhenti.
Harga minyak sawit Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMD) turun 10 ringgit ( 0,29 %) menjadi 3,446 ringgit ($848.77) per ton menghentikan kenaikan selama 3 hari berturut-turut.
Profit taking yang dilakukan di CBOT untuk minyak kedelai diikuti di Bursa Malaysia sehingga harga minyak sawit turun, demikian juga ada rumor adanya pengenaan pajak ekspor untuk CPO di bulan Januari sehingga harga minyak sawit kembali turun.
Pengumuman pajak ekspor diperkirakan akan diumumkan pemerintah pada minggu ini, karena pembebasan pajak ekspor selama 6 bulan sudah jatuh tempo di Desember ini.
Harga minyak sawit sempat naik ke tertinggi sejak Mei 2012 pada hari Senin karena ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 15 Desember naik 8.7% menjadi 732,780 ton menurut surveyor AmSpec.
Kenaikan harga minyak sawit pada hari Senin juga terjadi karena kurs ringgit menguat 0.05% terhadap dolar sehingga harga minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Harga minyak sawit yang tinggi menyebabkan para pembeli luar negeri beralih ke minyak kedelai.
Impor minyak sawit Uni Eropa dan Inggris di 2020/21 mulai bulan Juli totalnya sebesar 2.74 juta ton, naik 7 % dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Harga minyak kedelai di Dalian turun 0.2% sementara harga minyak sawit naik 0.8% sementara harga minyak kedelai di CBOT turun 0.5%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,390 ringgit dan berikut ke 3,340 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,470 ringgit dan berikut ke 3,350 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido