(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis naik hari ke tiga karena produksi gula Brazil turun, karena kekeringan dan juga harga minyak mentah meningkat.
Harga gula Maret di ICE New York naik 19 sen (1.31%) menjadi $14.68 dan harga gula putih Maret di ICE London naik 1.15%.
Pada hari Selasa Unica mengumumkan produksi gula Brazil di 2021/22 turun karena kekeringan pada tahun ini.
Harga minyak mentah juga naik pada hari Kamis naik ke harga tertinggi 9 ½ bulan. Meningkatnya harga minyak mentah membuat permintaan etanol meningkat, sehingga pabrik tebu memilih untuk membuat etanol dibanding gula sehingga persediaan gula turun.
Pada hari Rabu pemerintah India mengumumkan pengeluaran sebesar 35 milyar rupee ($475 juta) untuk memsubsidi produsen gula India untuk ekspor sebesar 6 MMT di 2020/21.
The Indian Sugar Mills Association melaporkan pada hari Kamis bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 15 Desember naik 61% dari tahun lalu menjadi 7.38 MMT. Pada 19 Nopember lalu USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi gula India di 2020/21 naik 16.8% dari tahun lalu menjadi 33.76 MMT dan ekspor gula India naik 3.5% menjadi 6 MMT.
Pada hari Senin harga gula turun ke harga terendah 6 minggu karena melimpahnya persediaan, Unica pada hari Kamis lalu mengatakan bahwa produksi gula Brazil pada 2 minggu terakhir Nopember turun 22.6 MT menjadi 427 MT. Persentage dari tebu yang digiling menjadi gula naik menjadi 35.55% di 2020/21 dari 23.85% di 2019/20/
Data di 3 Desember mengatakan bahwa eksport gula Brazil di bulan Nopember naik 6-% dari tahun lalu menjadi 3.1 MMT sedangkan di India, ISMA melaporkan pada tanggal 2 Desember bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 30 Nopember naik 107% menjadi 4.29 MMT karena pembuatan gula lebih cepat.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.10 dan berikut ke $14.00 sedangkan resistant pertama di $14.50 dan berikut ke $14.80.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
