IHSG Ditutup Naik 1% Ditopang Sektor Pertambangan Dan Agribisnis Yang Melesat Lebih Dari 3 Persen

496

(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG ditutup meningkat 1.00% atau 61.30 poin ke level 6165.62 dan untuk hari ini telah bergerak di dalam rentang 6119.91 – 6195.15. Untuk enam bulan terakhir indeks utama BEI ini telah melonjak sebesar 25.30% meskipun untuk sepanjang tahun 2020 ini belum kembali pulih dari level terburuknya di awal pandemi, namun terus membaik yang ditandai dengan koreksi yang semakin menipis, yang sampai hari ini di posisi -2.13 persen.

Demikian juga dengan indeks LQ45, sepanjang hari ini telah bergerak lebih banyak di zona hijau dalam rentang 961.35 – 977.38, yang kemudian ditutup naik lebih tinggi 0.90% atau 8.63 poin ke level 970.99. Indeks saham-saham unggulan ini telah menguat 27.94% selama enam bulan terakhir meskipun untuk sepanjang tahun ini masih terkoreksi sebesar 4.02 persen.

Hanya dua sektor yang mengalami penurunan siang ini, yaitu sektor barang-barang konsumsi yang turun tipis 0.07% dan sektor aneka industry yang melemah 0.24 persen. Sementara delapan sektor menjadi pendukung utama penguatan IHSG sore hari ini, dipimpin oleh sektor pertambangan yang melompat 3.81% disusul sektor agribisnis sebesar 3.04% dan sektor infrastruktur yang naik 2.21 persen.

Dari catatan perdagangan BEI terlihat ada 190 saham yang harganya turun sementara lebih banyak yang naik yaitu 308 saham dan yang stagnan ada 139 saham. Jumlah saham yang dipindahtangankan pada sepanjang perdagangan hari ini ada sebanyak 27.91 miliar saham dengan nilai sebesar Rp.20.66 triliun dengan capaian nilai market capitalization sebesar Rp.7196.12.

Mayoritas bursa saham utama Asia sore hari ini ditutup beragam, indeks Nikkei 225 turun 0.18% atau 48.97 poin ke level 26714.42. Demikian juga dengan indeks Hang Seng yang melemah 0.63% atau 167.15 poin ke level 26331.44. Sementara indeks Shanghai SSEC berhasil ditutup di zona hijau, naik 0.76% atau 25.67 poin ke level 3420.57.

Hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pertumbuhan ekonomi 2020 bisa minus hingga minus 2,2% dengan batas atas minus 1,7%.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini kembali direvisi akibat dampak pandemi corona virus disease (Covid-19) yang sulit diprediksi. Menurutnya, sejak awal Maret 2020 saat pandemi pertama kali merebak di Indonesia hingga sekarang, pertumbuhan ekonomi di luar harapan pemerintah.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here