Harga Minyak Stabil, Terdukung Pelemahan Dolar AS

552

(Vibiznews – Commodity) Harga Minyak stabil pada hari Rabu (23/12) setelah kerugian sebelumnya yang dipicu oleh kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 9 sen, atau 0,2% menjadi $ 47,11 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen, atau 0,2% menjadi $ 50,20 per barel,

American Petroleum Institute (API) melaporkan pada hari Selasa bahwa persediaan minyak mentah AS naik 2,7 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penarikan 3,2 juta barel.

Namun, dolar AS yang lebih lemah menutup beberapa kerugian. Dolar AS yang lemah membuat komoditas dalam denominasi dolar seperti minyak mentah lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Gangguan pasokan di Nigeria juga memberikan dukungan. ExxonMobil mengeluarkan force majeure di terminal ekspor minyak mentah Qua Iboe pekan lalu setelah kebakaran melanda fasilitas dan melukai dua pekerja.

Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters, produksi diperkirakan akan dilanjutkan pada awal Januari. Aliran tersebut diharapkan memuat sekitar 180.000 barel per hari (bpd) pada bulan Desember dan 150.000 bpd pada bulan Januari.

Pasar minyak tetap gelisah tentang pemulihan permintaan di masa depan karena jenis baru virus corona yang sangat menular telah melanda Inggris, mendorong banyak negara untuk menutup perbatasan mereka dengan negara itu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi naik terbantu aksi bargain hunting setelah merosot sebelumnya. Juga jika malam nanti data pasokan minyak mentah mingguan yang dirilis EIA terealisir turun, akan menguatkan harga minyak, dan sebaliknya. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 47,28-$ 47,55, namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 46,93-$ 46,89.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here