(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Rabu masih naik setelah laporan ekspor mingguan dari USDA.
Harga jagung Maret di CBOT naik 3.75 sen menjadi $4.4725 per bushel
Laporan ekspor mingguan untuk jagung sebesar 651,102 MT masih dalam range perkiraan namun jumlah terendah pada tahun marketing ini. Total komitmen ekspor di 20/21 sebesar 1.66 bbu atau 62.7% dari perkiraan USDA, akumulasi total ekspor 29.8 mbu.
USDA juga melaporkan ekspor sorghum sebesar 64,299 MT sampai 17 Desember jumlah terendah ekspor mingguan pada tahun marketing ini.
Laporan mingguan produksi etanol harian dari EIA naik 19k bpd dari minggu lalu menjadi 976k bpd. Persediaan naik 219k barels menjadi 23.169 juta barel.
Harga jagung AS adalah yang termurah dari semua harga biji-bijian untuk makanan ternak di dunia, sehingga ekspor jagung AS terus meningkat.
Paket stimulus AS untuk sektor pertanian akan ditambahkan sebesar $13 milyar.
Permintaan jagung domestik berkurang setara dengan permintaan jagung untuk etanol berkurang, namun permintaan untuk makanan ternak baik.
Amerika Selatan masih cuaca masih kering walaupu sudah turun hujan namun belum bisa memperbaiki kekeringan yang sudah berlangsung saat ini, karena cuaca La Nina belum berakhir. Daerah di selatan Brazil dan Argentina cuaca masih kering.Perkiraan produksi jagung Brazil sebesar 102 MMT dan produksi Argentina 47 MMT.
Harga jagung di Cina mencapai rekor tertinggi, karena pemogokan buruh pelabuhan meminta kenaikan upah di Argentina menyebabkan pengiriman jagung ke Cina tertunda sebesar 900 mt jagung.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $4.40 dan berikut ke $4.30 sedangkan resistant pertama di $4.43 dan berikut ke $4.48.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido