(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis turun dari harga tertinggi 3 ½ tahun karena menguatnya dolar dan melemahnya real Brazil.
Harga gula Maret di ICE New York turun 65 sen (4%) menjadi $15.60 dan harga gula di ICE London turun 2.39%.
Melemahnya real Brazil terhadap dolar turun 1.59% menjadi kurs terendah 1 ½ bulan terhadap dolar membuat harga gula Brazil menjadi murah bagi pembeli luar Brazil sehingga meningkatkan ekspor.
Harga gula sempat naik selama 3 minggu terakhir dan mencapai harga tertinggi 3 ½ tahun di New York pada hari Kamis dan harga gula di London sempat ke harga tertinggi 10 ¾ bulan pada hari Rabu. Harga gula terus meningkat karena persediaan gula sedikit dan permintaan gula Asia meningkat. Alvean, pedagang gula terbesar didunia pada hari Selasa memperkirakan bahwa pasar gula global akan defisit 5 MMT di 2020/21 dan 6 MMT di 2021/22 sehingga akan menurunkan harga gula sejak 2016.
Harga gula naik karena permintaan meningkat dari Asia, Permintaan gula dari Indonesia importir terbesar di dunia, merupakan faktor yang meningkatkan harga gula karena Menteri Perdagangan pada hari Rabu lalu mengijinkan untuk mengimpor gula 1.93 MMT pada semester pertama 2021. Juga Indonesia’s Sugar Refivers Association mengatakan bahwa impor gula Indonesia diperkirakakan akan naik 10% dari tahun lalu mencapai rekor 3.3 MMT di 2021 karena meningkatnya permintaan dari industri makanan dan minuman. Ditambah juga peningkatan permintaan gula dari Cina, importir gula terbesar ke dua di dunia. China General Administrations of Customs melaporkan pada 24 Desember lalu bahwa impor gula Cina pada bulan Nopember meningkat 114% dari tahun lalu menjadi 710 MT dan impor Cina dari Januari – Nopember naik 37.3% dari tahun lalu menjadi 4.36 MMT.
Meningkatnya harga minyak mentah juga membuat harga etanol meningkat dan membuat harga gula juga naik. Harga minyak mentah naik ke tertinggi 10 ½ bulan sehingga mendorong pabrik tebu Brazil membuat etanol dibanding membuat gula, sehingga persediaan gula berkurang.
The Indian Sugar Mills Association melaporkan pada tanggal 24 Desember bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 15 Desember naik 61% dari tahun lalu menjadi 7.38 MMT.
Unica pada 24 Desember mengatakan bahwa produksi gula pada 2 minggu pertama Desember naik 70.3% dari tahun lalu menjadi 85 MT. Persentase pembuatan gula meningkat menjadi 29.51% di 2020/21 dari 15.35% di 2019/20
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $15.10 dan berikut ke $14.90 sedangkan resistant pertama di $16.40 dan berikut ke $16.70.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido