Harga Minyak Naik Terdukung Penurunan Pasokan Mingguan AS

320
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak lebih tinggi pada hari Rabu (13/01), dengan minyak mentah AS naik untuk hari ketujuh berturut-turut, setelah data industri menunjukkan penurunan persediaan yang lebih besar dari yang diperkirakan, mengabaikan peningkatan kematian dan infeksi baru dalam pandemi corona.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 30 sen, atau 0,16%, menjadi $ 53,37 per barel, setelah naik hampir 2% pada hari Selasa.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 10 sen, atau 0,18%, pada $$ 56,68, setelah naik 1,7% di sesi sebelumnya.

Kedua patokan diperdagangkan pada level tertinggi sejak Februari, sebelum wabah virus corona di China mulai menyebar ke seluruh dunia dan miliaran orang diisolasi untuk mencegah pandemi.

Pasokan minyak di AS turun 5,8 juta barel pekan lalu menjadi sekitar 484,5 juta barel, data dari American Petroleum Institute menunjukkan pada Selasa malam.  Angka tersebut lebih dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 2,3 juta barel.

Namun, penurunan persediaan dan kenaikan harga minyak kemungkinan akan menggoda para pengebor AS untuk kembali terlibat, terutama karena Arab Saudi dan produsen utama lainnya memangkas produksi mereka, yang secara efektif menyerahkan pangsa pasar kepada produsen Amerika, kata para analis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak lanjutkan kenaikan seiring penurunan pasokan minyak mentah mingguan AS. Juga jika malam nanti data pasokan minyak mentah mingguan yang dirilis EIA terealisir turun, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,88-$ 54,28. Namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 53,08-$ 52,83.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here