(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Kamis mengalami kenaikan karena Laporan ekspor mingguan untuk sampai 7 Januari mengalami kenaikan 83% dari tahun lalu dan pada minggu ini ekspor mingguan diatas perkiraan.
Harga jagung Maret di CBOT naik 9 ¾ sen menjadi $5.3425 per bushel.
Karena harga jagung sempat mencapai limit 25 sen pada penutupan pasar hari Selasa, maka bursa menaikkan limit harian menjadi 40 sen.
Laporan ekspor mingguan jagung dari USDA sampai 7 Januari, jagung yang dipesan sebesar 1.438 MMT naik 83% dari tahun lalu pada minggu yang sama dan diatas perkiraan. Pembeli terbesar adalah Jepang sebesar 401,500 MT. Pengiriman jagung sebesar 1.464 MMT, jumlah terbesar dari ekspor mingguan sejak Mei 2019.
USDA menurunkan perkiraan hasil panen dan produksi sehingga persediaan akhir berkurang dan juga permintaan dikurangi pada laporan hari Selasa, namun permintaan akan jagung AS meningkat karena harganya termurah di pasar dunia.
Permintaan domestik berkurang akibat berkurangnya penggunaan etanol sebagai bahan bakar pengganti minyak mentah.
Hujan turun di Brazil dan Argentina sehingga kekeringan berkurang di Brazil dan Argentina, walaupun secara keseluruhan masih kering.Cuaca kering menunda penanaman jagung dan kedelai di Argentina dan Brazil.
Rosario Grains Exchange memperkirakan hasil jagung Argentina di 2020/21 sebesar 46 MMT.
Argentina mengumumkan bahwa di negara itu tidak jadi memberlakukan pelarangan ekspor jagung.
Analisa tehnikal untuk jagung support pertama di $5.17 dan berikut ke $5.03 sedangkan resistant pertama di $5.42 dan berikut ke $5.45.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido