(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit lanjut turun pada penutupan pasar hari Kamis masih di harga terendah 2 minggu karena kekhawatiran turunnya ekspor akibat Cina menaikkan impor minyak sawit dari Indonesia.
Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 162 ringgit, atau 4.4% menjadi 3,530 ringgit ($875.06) per ton, terendah sejak 29 Desember.
Harga minyak sawit sempat turun 5% mencapai harga terendah lebih dari 2 minggu sebelum penutupan pasar setelah itu harga sempat naik sehingga ditutup turun 4.4%.
Pada hari Kamis ini penurunan harga minyak sawit paling besar selama 8 bulan karena perkiraan turunnya ekspor Malaysia sebesar 40% selama 1 Januari – 15 Januari dari bulan lalu. Laporan cargo surveyor akan diumumkan pada hari Jumat.
Harga juga turun karena Diplomat Cina mengatakan pada hari Rabu, bahwa Cina akan meningkatkan impor produk Indonesia dan meningkatkan investasi di Indonesia, negara terbesar ekonominya di Asia Tenggara.
Harga di bursa Malaysia dan Dalian mengalami penurunan karena permintaan Cina, negara pembeli minyak sawit terbesar kedua di dunia, berkurang akibat adanya lockdown, mengakibatkan konsumsi menjelang Tahun Baru Cina dikurangi, dan mengurangi pembelian untuk persediaan sebelum perayaan Tahun Baru.
Negara India dan Cina menunda sementara pembelian di awal tahun setelah melakukan pembelian besar di Nopember dan Desember sebelum kenaikan pajak ekspor dan biaya restribusi diterapkan.
Semua pembelian diselesaikan saat sekarang daripada pada saat pengiriman di Februari dan Maret dikenakan pajak ekspor, sehingga keuntungan lebih sedikit bagi para pedagang.
Harga minyak sawit masih turun karena berkurangnya ekspor minyak sawit Malaysia, namun produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia mengalami penurunan karena kekurangan tenaga kerja hal ini menjadi faktor kenaikan harga yang menghambat penurunan lebih lanjut
Produksi dari minyak nabati global berkurang karena produksi dari biji-bijian berkurang. Produksi minyak kedelai global berkurang karena hambatan dari produksi di Amerika Selatan, Argentina dan Brazil turun akibat cuaca kering.
Harga minyak sawit yang tinggi menyebabkan berpindahnya pembeli ke minyak nabati lain, seperti minyak kedelai dan canola.
Harga minyak kedelai di Dalian turun 3% dan harga minyak sawit turun 3.7%. Harga minyak kedelai di CBOT turun 1.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,520 ringgit kemudian ke 3,460 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,800 ringgit dan berikut ke 3,840 ringgit .
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido