Pemulihan Ekonomi, Mari Pantau Kinerja Penjualan Saham Properti

360

(Vibiznews – IDX Stocks) – Pemulihan ekonomi dan kebijakan moneter longgar akan menjadi peluang perbaikan kinerja sektor properti tahun ini. Pemulihan sektor properti sudah tampak setidaknya di akhir tahun lalu.

Sejumlah emiten sektor properti melaporkan kinerja pendapatan pra-penjualan (marketing sales) cukup memuaskan. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) misalnya, membukukan marketing sales yang bagus di tengah kondisi Covid-19.

Emiten properti ini juga cukup percaya diri dengan tidak merevisi target perolehan kontrak baru. “Secara umum untuk 2020 kami kemungkinan mencapai 90% dari target yang tidak direvisi, target kami Rp 7,2 triliun,” kata Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya, Selasa (19/1).

Sedangkan manajemen PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) juga menyampaikan bahwa marketing sales pada Desember 2020 mengalami lonjakan hingga 125% secara bulanan (mom).

Beberapa emiten yang merevisi target marketing sales juga melaporkan bahwa kinerjanya melampaui target. Antara lain PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang baru saja melaporkan capaian marketing sales Rp 3,5 triliun, melampaui target Rp 3 triliun. Padahal emiten properti ini sempat merevisi target marketing sales menjadi kisaran Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun pada Agustus 2020 silam.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya, tahun lalu emiten ini membukukan marketing sales sekitar Rp 5 triliun melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 4,5 triliun. Kondisi serupa juga dialami oleh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang membukukan marketing sales sebesar Rp 3,3 triliun melebihi target yang ditetapkan Rp 2,5 triliun.

Kendati melampaui target, CTRA dan SMRA sama-sama telah merevisi target di tengah kondisi Covid-19 yang memukul kondisi perekonomian global. CTRA merevisi target dari yang semula Rp 6 triliun dan target awal SMRA sebesar Rp 4,5 triliun.

Recovery sejalan dengan pemulihan ekonomi juga, mulai kuartal ketiga 2020 perlahan beranjak naik dengan melihat capaian marketing sales-nya. Ini didukung pelonggaran PSBB dan juga tren suku bunga acuan yang rendah.

Meski kinerja cukup bagus dengan indikator melampaui target yang telah direvisi, namun kondisi tersebut masih lebih rendah bila dibanding capaian 2019. Misalkan CTRA yang membukukan marketing sales sebesar Rp 6,1 triliun di tahun 2019 dan SMRA yang memperoleh Rp 4,1 triliun di tahun yang sama.

Penulis yakin gerakan pemulihan sektor properti masih akan berlanjut di tengah pemulihan ekonomi yang juga berlanjut.

Adapun marketing sales PWON pada kuartal ketiga 2020 silam tercatat sebesar Rp 726 miliar, mendekati target yang ditetapkan Rp 1 triliun. Target tersebut telah direvisi dari yang semula Rp 1,7 triliun.

Sementara itu, manajemen APLN, CTRA, dan SMRA masih mengkaji target marketing sales di tahun 2021 ini sembari melihat kondisi di awal 2021. Seperti yang telah kita ketahui, pada awal tahun ini masih terjadi lonjakan kasus harian Covid-19 sehingga pemerintah kembali melakukan pengetatan kegiatan sosial, terutama Jawa-Bali.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here