Harga Minyak Sawit Naik Dari Harga Terendah 2 1/2 Bulannya

461

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik kembali  dari harga terendah 2 ½ bulannya, karena banjir dan hujan deras berlangsung di negara produsen Indonesia dan Malaysia membuat terganggunya produksi minyak sawit di kedua negara.

Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 62 ringgit atau 1.9% menjadi 3,283 ringgit ($814.64) per ton.

Harga minyak sawit naik kembali dari harga terendah dua setengah bulannya dan naik dari penurunan dua hari berturut-turut.  Kenaikan harga terjadi karena kekhawatiran akan berkurangnya persediaan akibat banjir, ditambah dengan kenaikan harga minyak kedelai di bursa CBOT, namun kenaikan harga dibatasi dengan menguatnya ringgit.

Harga minyak sawit turun 3.9% dalam penurunan dua hari berturut-turut sehingga harganya turun ke harga terendah sejak 9 Nopember 2020.

Produksi dari Malaysia dan Indonesia terganggu karena banjir dan curah hujan yang meningkat mengakibatkan   panen tertunda dan perlu dilakukan evakuasi dari hasil panen sehingga persediaan berkurang.

Para pedagang masih memperkirakan produksi akan meningkat pada semester kedua tahun 2021. Produksi Indonesia di 2021 diperkirakan akan meningkat 1.8% dari tahun lalu menjadi 48.3 juta ton dan produksi Malaysia diperkirakan akan naik 2.4% menjadi 19.6 juta ton, menurut survey Reuters.

Sementara harga minyak sawit diperkirakan rata-rata di 2,800 ringgit ($694.96) per ton pada tahun 2021 dan bisa mencapai harga tertinggi dari 2012, menurut survey Reuters.

Harga minyak kedelai di Dalian naik 0.6% sementara harga minyak sawit turun 0.1%.  Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.02% .

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama  di 3,160 ringgit dan kemudian ke 3,120 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,290 ringgit kemudian ke 3,380 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here