Harga Minyak Turun Terpicu Kekhawatiran Penurunan Permintaan Akibat Lockdown

548
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak datar pada hari Senin (25/01) dengan sentimen optimisme rencana stimulus AS dan kekurangan pasokan menghadapi sentimen kekhawatiran penurunan permintaan akibat penguncian virus corona yang ketat.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk Maret turun 8 sen, atau 0,1%, menjadi $ 52,19.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk Maret turun 8 sen, atau 0,1% menjadi $ 55,36 per barel.

Pasar menantikan paket bantuan pandemi $ 1,9 triliun pemerintah AS. Stimulus akan mendukung perekonomian dan permintaan bahan bakar.

Negara-negara Eropa, konsumen utama, telah memberlakukan pembatasan yang ketat untuk menghentikan penyebaran virus.

Masalah pasokan telah menawarkan beberapa dukungan. Indonesia mengatakan penjaga pantainya menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran atas dugaan transfer bahan bakar ilegal, meningkatkan prospek ketegangan lebih di Teluk pengekspor minyak.

Penjaga minyak Libya menghentikan ekspor dari beberapa pelabuhan utama dalam sengketa pembayaran pada hari Senin.

Produksi dari ladang raksasa Kazakhstan, Tengiz, terganggu oleh pemadaman listrik pada 17 Januari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi lemah seiring kekhawatiran penurunan permintaan akibat penguncian virus corona. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 51,45-$ 51,06. Namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,23-$ 52,57.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here