(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada hari Senin melanjutkan penurunannya pada hari Senin, karena turunnya impor minyak sawit dari Cina, importir terbesar ke dua di dunia, dan juga turunnya harga minyak kedelai di The Dalian Commodity Exchange dan Chicago Board of Trade (CBOT).
Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 49 ringgit atau 1.5% menjadi 3,233 ringgit ($799.26) per ton.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 Januari turun 35.1% menjadi 872,707 ton dari 1,343,799 ton selama 1 -25 Desember menurut AmSpec Agri Malaysia pada hari Senin.
Harga minyak sawit akan tertekan pada 2021 ketika salah satu pembeli terbesarnya Cina akan beralih membeli minyak kedelai yang harganya lebih murah dari minyak sawit.
Pembelian minyak sawit Cina sebagai importir terbesar ke dua di dunia, diperkirakan akan turun ke jumlah terendah 3 tahun di 2020-21.
Yang menyebabkan turunnya pembelian minyak sawit karena harga minyak sawit mahal dibandingkan harga minyak kedelai, karena harga minyak sawit sempat mencapai harga tertinggi 10 tahun pada 4 Januari lalu akibat turunnya persediaan di Malaysia.
Kenaikan harga minyak sawit mengurangi margin bagi pembeli sehingga Cina akan mengurangi impornya menjadi 400,000 – 500,000 ton per bulan di kuartal pertama 2021 dari 650,000 – 750,000 ton di Oktober sampai Desember, menurut China National Grain & Oil Information Centre. Pembelian minyak sawit oleh Cina turun 8.8% menjadi 6.2 juta ton di 2020-21.
Menjelang Tahun Baru Imlek Cina mengatakan bahwa mereka tidak membeli minyak sawit karena persediaan mereka masih cukup sampai Tahun Baru. Pada tahun-tahun sebelumnya pembelian minyak sawit meningkat menjelang Tahun Baru tapi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi covid yang kembali berlangsung membuat perayaan Tahun Baru Imlek tidak dirayakan seperti biasanya, untuk mengurangi penyebaran dari virus covid.
Pada minggu yang lalu harga minyak sawit turun 4.2% membuat harga minyak sawit turun untuk dua minggu berturut-turut.
Harga kedelai di CBOT pada minggu lalu turun karena hujan turun di Amerika Selatan sehingga menyuburkan kembali tanaman kedelai yang selama ini kekeringan.
Hasil survey dari Reuters pada minggu lalu bahwa produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan meningkat.
Harga minyak kedelai di Dalian turun 1.4% dan harga minyak sawit turun 0.8%. Harga minyak kedelai di CBOT turun 0.2%.
Analisa tehnikal untuk minyak kedelai dengan support pertama di 3,220 ringgit dan lanjut ke 3,160 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,300 ringgit berikut ke 3,240 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido