(Vibiznews – Commodity) – Harga Minyak Sawit pada penutupan pasar hari Rabu kembali turun untuk hari kedua berturut-turut karena mengikuti penurunan harga minyak kedelai di Dalian dan kekhawatiran akan turunnya ekspor akibat kenaikan pajak impor untuk CPO dari India.
Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 162 ringgit atau 4.78% menjadi 3,229 ringgit ($797.48) per ton. Penurunan harga untuk hari kedua berturut-turut dengan jumlah penurunan yang sangat tajam dan mencapai penurunan harian terbesar dalam 9 bulan.
Pasar CPO bereaksi terhadap kenaikan dari pajak impor India sehingga harga turun untuk hari kedua karena berita tersebut yang akan membuat permintaan ekspor dari Malaysia berkurang karena India adalah negara pembeli terbesar dari minyak nabati di dunia.
India mengumumkan pada hari Senin meningkatkan pajak impor untuk CPO, Crude Palm Oil menjadi 35.75% dari 30.25% sebelumnya.
Pada pengiriman ekspor minyak sawit di bulan Januari pengiriman ke India turun 70%, India negara importir minyak nabati terbesar di dunia dan setelah pajak impor ditingkatkan maka penurunan ekspor Malaysia ke India akan bertambah turun lagi. India menerapkan pajak impornya untuk meningkatkan infrastruktur pertanian domestik di India.
Ekspor minyak sawit Malaysia di Januari turun antara 32% sampai 37 % dari bulan Desember menurut Cargo Surveyor pada hari Senin.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 2.4% sedangkan harga minyak sawit turun 2.9% dan di Chicago Board of Trade harga minyak kedelai turun 1.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di $3,220 dan berikut ke $3,170 sedangkan resistant pertama di $3,390 dan berikut ke $3,430.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido